Sigit Klaim Ada Penggiringan Opini Agar PSI Tidak Lolos ke Senayan
Sigit Widodo menduga adanya upaya penggiringan opini yang terjadi setelah pencobolosan Pemilu 2024.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hasanudin Aco
Peneliti dari Lembaga Survei Indikator Politik Bawono Kumoro menyatakan, akan
timbul kontroversi di masyarakat secara luas jika Partai Solidaritas Indonesia (PSI)
lolos di Pileg 2024.
Pernyataan itu disampaikan oleh Bawono, merespons soal melejitnya
angka PSI dalam hitungan real count Komisi Pemilihan Umum RI (KPU) beberapa
hari ini.
Meski demikian kata Bawono, kondisi itu belum tentu terjadi, sebab sejauh ini
penghitungan KPU RI masih berlangsung, sementara suara PSI sementara baru
3,13 persen.
"Yang belum terjadi dan mungkin akan jadi kontroversi dan belum terjadi, adalah
kalau PSI lolos ambang batas Threshold 4 persen, makanya nanti di hasil akhir real
count KPU umumkan ternyata PSI lolos 4 persen itu akan menjadi kontroversi
hebat," kata Bawono.
Kondisi itu juga disebut akan jadi kontroversi, pasalnya kata Bawono, dari seluruh
lembaga survei nasional yang kredibel menampilkan hasil quick count atau hitung
cepat pileg PSI hanya berada di bawah 3 persen.
Oleh karenanya, bukan tidak mungkin pergerakan suara PSI ke depan akan menjadi
perhatian publik.
"Itu sebenarnya mengundang perhatian publik misalkan nanti PSI lolos ambang
batas Threshold 4 persen sementara di Quick Count lembaga-lembaga
survei PSI itu 2,65 seperti kami, atau di lembaga survei lain di poltracking 2,89, CSIS
quick count nya juga sekitar 2,6 mirip dengan indikator," kata dia.
"Kalau itu lolos di atas 4 persen itu artinya di luar margin of eror 0,54 tadi kan, itu
yang akan menjadi kontroversi," sambung Bawono.
Jika kemudian kondisi itu benar terjadi pada keputusan KPU RI dan
menyatakan PSI lolos parlemen, maka kata dia hanya ada dua kemungkinan.
Kemungkinan pertama yakni lembaga survei yang salah dalam melakukan quick
count atau KPU RI yang salah melakukan rekapitulasi suara.
"Nah kalau itu misalnya terjadi nanti, maka ada 2 kemungkinan lembaga survei yang
salah melakukan quick count atau real count KPU nya yang salah, ini hal yang
belum terjadi tapi itu yang mencuri perhatian publik secara luas," kata dia.
"Kalau ini PSI lolos 4 persen kan berarti jauh dari perkiraan hasil quick count
lembaga manapun, Litbang Kompas, indikator poltracking semua, kan ga ada yang
menunjukkan hasil quick count nya PSI lolos Threshold kan gitu kan, itu yang akan
jadi kontroversi," tandas Bawono.
Sebagai informasi, lonjakan perolehan suara PSI belakangan ini menjadi sorotan.
Hal itu karena adanya peningkatan suara yang signifikan hanya dalam beberapa hari
proses real count dalam sistem informasi rekapitulasi suara (Sirekap) milik KPU RI.
Hingga kini, PSI telah memperoleh 2.404.960 suara atau 3.12 persen per Selasa, 5
Maret 2024 pukul 17.07 WIB.