Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

2 Alasan Mengapa PKS Diincar Para Calon Gubernur dan Parpol Lain di Pilkada Jakarta

Presiden PKS Ahmad Syaikhu menjelaskan pihaknya mendapat tawaran untuk bergabung dengan partai-partai yang ada di KIM untuk memenangkan Pilgub Jakarta

Penulis: Hasanudin Aco
zoom-in 2 Alasan Mengapa PKS Diincar Para Calon Gubernur dan Parpol Lain di Pilkada Jakarta
Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra
Wakil Ketua Majelis Syura PKS Hidayat Nur Wahid (kanan) saat ditemui awak media di Kantor DPP PKS, Jakarta, Selasa (18/6/2024). 

Dengan kata lain, dari sembilan partai politik pemilik kursi DPR, PKS menjadi partai politik dengan tingkat loyaslitas pemilih yang relatif tinggi.

Termasuk di Jakarta, Pengamat Politik Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti mengatakan PKS dan PDIP memiliki pemilih loyal di Jakarta.

"PDIP-PKS akan sulit dikalahkan di DKJ (Daerah Khusus Jakarta) siapapun calonnya yang mereka usung," kata Ray kepada Tribunnews.com, Kamis (13/6/2024).

 Ray menyebut bahwa kekuatannya bukan lagi terletak pada siapa calonnya, namun pemilih setia PDIP dan PKS.

"Koalisi PDIP-PKS bukan saja akan berdampak di DKJ tapi akan punya gaung di tingkat nasional," ujarnya.

Terlebih, kata dia, jika PDIP dan PKS akan bersatu di tingkat nasional untuk menjadi oposisi Pemerintahan Prabowo Subianto.

"Maka, bak kata pepatah: sekali mendayung, dua pulau terlampaui. Bahkan 3 pulau. Pulau menang di DKJ, pulau oposisi nasional, pulau elektoral di 2029," ungkap Ray.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya, Ketua Fraksi PKS DPR RI, Jazuli Juwaini mengatakan, tak masalah jika partainya bekerja sama dengan PDIP di Pilkada Jakarta 2024.

Jazuli menyebut PKS tidak pernah bermusuhan dengan partai politik (parpol) manapun termasuk PDIP.

"PDIP adalah salah satu partai politik di Indonesia, saya kira PKS tidak pernah bermusuhan dengan partai apapun yang ada di Indonesia ini," kata Jazuli di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (11/6/2024).

Meskipun, kata dia, setiap parpol memiliki platform perjuangan yang berbeda. Namun, dia meyakini semuanya menyepakati Pancasila.

"Walaupun mungkin platformnya berbeda tapi Pancasila konstitusi semua sudah kita sepakati," ujar Jazuli.

Jazuli menjelaskan PKS pernah berkoalisi dengan PDIP. Hal itu ketika mengusung Joko Widodo (Jokowi) menjadi Wali Kota Solo.

"Saya sering ambil contoh Pak Jokowi itu kalian ingat enggak, pernah jadi wali kota di mana? (Solo) Kamu cek siapa yang mencalonkan Wali Kota Solo waktu jaman Pak Jokowi, PKS salah satunya bersama PDIP," ucapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas