Cak Imin Minta Anies Sabar usai Ditinggal PKB di Pilgub Jakarta: Politik Begitu Cepat
Ketum PKB Muhaimin Iskandar meminta mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersabar menghadapi dinamika Pilkada Jakarta 2024.
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Tiara Shelavie
Dirinya menjelaskan, selain tak berdaya karena tak mendapatkan tiket, Anies seharusnya juga tidak cuma pasrah mengandalkan partai politik.
"Anies kan engga bisa mengontrol orang lain. Yang dia bisa kontrol dirinya dan timnya, dan itu sekarang sudah telat," katanya.
Lebih lanjut, dirinya menjelaskan bahwa Pilkada Jakarta saat ini mirip dengan Pilkada Solo tahun 2020.
"Sekarang kita menyaksikan skenario Solo, yaitu calon kuat Gibran saat itu didukung hampir semua partai, melawan calon yang sangat tidak kompetitif."
"Ini terjadi kalau kita lihat calon independen Dharma Pongrekun yang elektabilitasnya hanya 0,2 persen," kata Burhanuddin.
Untuk itu dirinya setuju dengan pernyataan Fahri Hamzah bahwa siapa pemenang di Pilgub Jakarta sudah ketahuan.
"Menurut saya ngga ada gunanya juga pilkada di Jakarta karena kita sudah tahu hasilnya. Buang-buang duit anggaran negara menggelar Pilkada, karena Ridwan Kamil dan Suswono didukung 12 partai melawan calon yang sama sekali tidak kompeten," ujarnya.
Burhanuddin menambahkan, Anies juga tidak menyiapkan opsi bahwa dirinya akan di prank partai politik.
"Potensi kena prank jelas, tapi kenapa Anies engga persiapkan diri untuk di prank. Saya menyesalkan, meskipun saya bukan fans tapi sayang sekali orang sekaliber Anies tidak mempersiapkan ini."
"Saat Pilkada 2016 Ahok dan timnya sudah mempersiapkan KTP untuk maju lewat jalur perseorangan," ujarnya.
(Tribunnews.com/Milani Resti//Wahyu Aji)