Menko Polhukam Soroti Potensi Polarisasi Politik di Pelaksanaan Pilkada 2024: Mengawalnya Tak Mudah
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto menyoroti potensi meningkatnya polarisasi
Penulis: tribunsolo
Editor: Garudea Prabawati
Diketahui, langkah tersebut untuk memperkuat sinergitas antara para ulama, warga Nahdliyin dan Polda Jawa Tengah dalam upaya menjaga Kamtibmas sekaligus membangun Jawa Tengah yang lebih baik.
Sinergitas dua arah tersebut disambut positif oleh Ketua PWNU Jawa Tengah, KH. Abdul Ghoffar Rozin, setelah menerima kunjungan Kapolda di Kantor PWNU Jawa Tengah.
Irjen Ribut menyatakan, tujuan menyambangi PWNU Jateng untuk mempererat silaturahmi dan meminta doa dari para ulama agar Jawa Tengah selalu dalam situasi aman dan kondusif.
"Kunjungan ini adalah silaturahmi, sekaligus memohon doa restu agar Jawa Tengah tetap aman, nyaman, dan kondusif," pungkasnya.
Panglima TNI Klaim Semua Wilayah Miliki Tingkat Kerawanan yang Sama Jelang Pilkada 2024
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, memetakan wilayah kerawanan guna menghadapi Pilkada Serentak 2024.
Menurut Agus, dinamika pada momen pilkada lebih dinamis dibanding pilpres.
"Memang kalau Pilkada lebih dinamis, saya sudah memetakan dan saya rasa para anggota sudah memetakan wilayah-wilayah mana yang memang rawan," kata Agus, usai menghadiri Rapat Kerja dengan Komisi I DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/9/2024).
Agus tak merinci wilayah mana saja yang menjadi perhatian TNI saat Pilkada pada 27 November 2024 mendatang.
Namun, Agus menganggap semua wilayah memiliki tingkat kerawanan yang sama.
Sehingga, pengamanannya di masing-masing wilayah mesti dilakukan dengan serius.
"Semuanya, semua wilayah dianggap sama ya, supaya kita lebih pengamanannya lebih serius," tandasnya.
(mg/Roby Danisalam)
Penulis adalah peserta magang dari Universitas Sebelas Maret (UNS).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.