Sekelumit Asal Usul Masjid Luar Batang dan Cerita Air Pengurus Masjid
"Ya Allah ya Rabb tolong di rumah saya air hidup karena air mati dan bukakan pintu Rizki hamba sebagaimana kencang dan derasnya air yang mengalir ini,
Penulis: Adi Suhendi
Ia juga menyarankan agar hati dan pikiran selalu sejalan.
"Kalau mau sukses dan dijauhi dari yang jahat, hati dan pikiran harus sejalan, mbak," ujarnya.
Bukan Tempat Wisata
Ketua Sunda Kelapa Heritage, Mansyur Amin tidak sepakat dengan rencana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Ahok berencana akan membangun kawasan Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, menjadi tempat wisata bahari dan religi di sekitar Masjid Luar Batang.
"Saya gak sepakat religi itu dibilang wisata, karena religi itu kan keagamaan, Anda ziarah dan naik haji, itu bukan wisata. Kalau dibilang ini tempat wisata salah kaprah," ujar.
Yurike Budiman/Tribunnews.com
Salah satu spanduk yang berada di masjid Keramat Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara.
Ia menyebutkan pemerintah boleh sebut sebagai cagar budaya karena bangunan kuno dan harus dilindungi.
"Boleh sebut bangunan cagar budaya tapi tidak sekonyong-konyong ini diartikan sebagai situs wisata. Sama halnya dengan Borobudur, sekarang kesakralan hilang padahal itu kan untuk tempat beribadah. Ini Masjid bukan mal," ungkapnya.
Masjid dan kampung merupakan satu kesatuan.
Sehingga tidak ada gunanya sebuah masjid bila disekitarnya tidak ada masyarakat.
"Masjid tidak ada gunanya kalau tidak ada masyarakat, begitu juga masyarakat juga akan tersesat jika tidak ada masjid. Orang yang berziarah juga sebagai cerminan bahwa kita akan mati dan berharap bisa memberi manfaat bagi orang lain," katanya. (Kompas.com/ Tribunnews.com/ Yurike Budiman)