Sandiaga Uno: Isu SARA Tidak Relevan Dipakai di Pilkada
Sandiaga memastikan saat ini isu SARA didekatkan dengan pemilu sudah tidak relevan.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bakal calon gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menilai isu SARA (Suku, Agama, Ras dan Antargolongan), tidak cocok digunakan sebagai isu kampanye pada Pilkada DKI tahun 2017.
"Menurut saya sudah nggak ada lagi, bagi saya sudah selesai. Saya sekolah dasar di PSKD. Kemudian SMP di sekolah negeri dan SMA di Pangudi Luhur. Kemudian saya sekolah di luar negeri, berteman dengan siapa saja," kata Sandiaga saat menjadi narasumber dalam diskusi dengan judul 'Emang Siape Calon Nyang Rasis?' di Jakarta Pusat, Jumat (16/9/2016).
Sebagai salah satu bakal calon yang ingin dipilih semua kalangan, Sandiaga memastikan saat ini isu SARA didekatkan dengan pemilu sudah tidak relevan.
"Kalau saya selesai masalah SARA. Sudah tidak relevan lagi. Sebagai bakal calon, kami harus mengakomodir semua pihak," katanya.
Sandiaga juga mengatakan kalau dirinya sudah melakukan survei terhadap warga Jakarta mengenai isu SARA yang sudah tidak penting saat sekarang ini.
"Dari beberapa hasil survei yang saya lakukan, warga Jakarta sudah tidak menilai primordial dan isu SARA sebagai isu penting" jelasnya.
Namun, politikus Partai Gerindra ini juga mengungkapkan bahwa Ahok terus mengangkat isu SARA tersebut sehingga dirinya memutuskan untuk tidak menanggapinya lebih lanjut.
Sebelumnya, Sandiaga menemui Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam cutinya sebagai APPSI sekaligus membicarakan pasar tradisional pada Jumat, (12/8/2016).
Dalam perbincangannya, Ahok menyoroti aksi Partai Gerindra yang menjadi salah satu donatur tenda untuk warga Pasar Ikan yang membuat dirinya tidak suka dengan cara Partai Gerindra tersebut.