Mirip Kisah Jessica, Renata Tak Sadarkan Diri Setelah Minum Kopi
Meskipun sempat tidak sadarkan diri, namun, Renata tidak sampai meninggal dunia.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Renata Sihombing, seorang ibu rumah tangga, mengaku pernah tidak sadarkan diri setelah minum kopi.
Pengakuan ini disampaikan saat dihadirkan sebagai saksi di sidang kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Selasa (27/9/2016) dini hari.
Tim penasihat hukum terdakwa Jessica Kumala Wongso menghadirkan Renata sebagai saksi karena mempunyai pengalaman yang hampir sama seperti Mirna.
Meskipun sempat tidak sadarkan diri, namun, Renata tidak sampai meninggal dunia.
Dia mengatakan, peristiwa itu terjadi saat bekerja di salah satu perusahaan asing di DKI Jakarta pada Mei 1992.
Dia diminta bos supaya membuat kopi.
"Saya buat di gelas, waktu saya kocok, teman saya bilang pindahkan ke cangkir, ada sisa kopi, sebelum disajikan ke pimpinan, saya minum. Saya tuang ke cangkir kira-kira setengah gelas. Sisa hampir setengah, kopi panas. jantung saya pegang dan saya telentang. saya tidak sadarkan diri," kata dia di sidang kasus pembunuhan Mirna di PN Jakarta Pusat, Selasa (27/9/2016) dinihari.
Setelah tidak sadarkan diri, dia dibawa oleh teman sekantor ke Rumah Sakit Mitra Keluarga di Jatinegara.
Dia dibawa menggunakan ambulans ke tempat itu.
Berselang satu hari kemudian, dia bertanya kepada petugas medis mengenai sakitnya tersebut. Dia didiagnosa menderita sakit hepatitis C.
"Besoknya saya tanya, apa yang terjadi. Saya dinyatakan kena gejala hepatitis C. Saya hampir sebulan di rumah sakit. Teman saya bilang keluarkan busa dari mulut. Jantung saya kencang sekali dan saya jatuh," kata dia.
Akhirnya, dia kembali ke rumah. Seorang teman bernama Elis menjenguknya.
Elis menanyakan kepada Renata mengenai sakitnya. Dia menduga temannya tersebut sedang hamil.
"Saya tadi besuk keluarga di Carolus. Teman saya itu hamil, jangan-jangan kamu hamil. Setelah beberapa hari setelah itu saya ada terpikir, saya jalan ke Bekasi, waktu itu saya beli buah. Uang yang saya beli buah itu ditukar ke klinik bersalin," ujarnya.
Di klinik bersalin, dia mendapatkan informasi kalau menderita sakit lambung.