Kisah IRT Nekat Jadi Pengendara Ojol, Suami Meninggal dan Anak Terkena Kanker Otak
Suami ZO tertabrak truk ketika hendak berangkat kerja di Cikarang. Untuk menghidupi anak-anaknya yang masih sekolah, Zerlina menjadi drive
Penulis: Yulis Sulistyawan
Editor: Dewi Agustina
"Kalau masih hidup, mungkin saya sudah punya cucu. Saya sedih sekali kalau ingat anak pertama saya itu," ujarnya dengan suara terdengar pilu.
ZO mengenang, putri sulungnya itu sudah bekerja sebagai kepala toko di sebuah supermarket.
Tak ada gejala atau hal yang aneh dari putrinya tersebut.
Namun ia sering mimisan dan kepala pusing.
Saat bekerja, tiba-tiba putrinya mengalami mimisan hebat dan pingsan.
Setelah dibawa ke rumah sakit, sang putri terdeteksi terkena kanker otak.
Demi menyelamatkan sang putri, ZO dan suami merelakan menjual rumah untuk melakukan operasi dan perawatan.
"Rumah saya gadai ke orang lain. Biaya untuk operasi dan perawatan lebih dari Rp 180 juta," kisahnya.
Selepas operasi, sang putri bisa sadar namun kondisi fisik lemah. Beberapa kali melakukan kemoterapi.
Namun takdir berkata lain. Putrinya dipanggil Sang Khalik sekitar empat tahun lalu.
"Anak saya meninggal, rumah yang saya gadai tak mampu saya tebus. Akhirnya diambil alih," ujarnya.
Padahal, rumah itu adalah hasil jerih payah bersama sang suami selama puluhan tahun.
"Kini saya mengontrak rumah petak. Tidak ada kamarnya. Motor pun saya taruh di luar rumah karena sempit," ujarnya.
Beruntung masih ada tetangga yang berbaik hati. Biaya kontrakan rumah Rp 900 ribu per bulan, dibayari tetangganya.
Baca: VIDEO Tetty Paruntu, Bupati Minahasa Selatan saat Datangi Istana Kepresidenan, Bakal Calon Menteri?
Baca: Diduga Kuat Masuk Kabinet Kerja Jilid II, Ini Daftar Lengkap 12 Nama yang Sudah Merapat ke Istana