Viral Ojek Pangkalan Peras Penumpangnya, Minta Rp 750 Ribu dari Terminal Kalideres-Tanjung Duren
Dalam postingan berdurasi 5.41 detik yang direkam korban, terlibat perdebatan antara dia dan tiga pengemudi opang
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Lantaran tak bisa memesan taksi atau pun ojek online, maka ketiganya pun memesan opang.
Kata dia, ketiga rekannya percaya begitu saja dengan para opang itu lantaran saat menegoisasi tarif, para opang menyebut angka 25 yang diasumsikan Rp 25.000.
Namun ternyata saat tiba di tujuan, par opang itu meminta Rp 750.000 dengan pengertian bahwa 25 yang mereka maksud itu adalah Rp 250.000.
Opang resmi sebut ojek pemeras liar
Viral ulah tiga tukang ojek pangkalan (opang) yang memeras penumpangnya Rp 750.000 untuk membayar jasanya dari Terminal Kalideres menuju Tanjung Duren, Jakarta Barat.
Padahal, jarak dari Terminal Kalideres menuju Tanjung Duren kurang dari 10 kilometer bila dilihat dari aplikasi pengukur jarak.
Dan apabila menaiki ojek online, dengan catatan tarif termahal di jam sibuk pada Pukul 18.00 WIB hanya Rp 26.000 saja, jauh di bawah Rp 250.000 seperti yang diminta para opang itu untuk satu motornya.
Adapun yang disesalkan oleh korbannya dalam kasus ini, ketiga opang itu menipunya saat negoisasi tarif sebelum dia naik ojek tersebut.
Sebab, saat negoisasi tarif para opang menyebut angka 25 yang diasumsikan Rp 25.000 untuk satu motor.
Namun ternyata saat tiba di tujuan, para opang itu meminta Rp 750.000 dengan pengertian bahwa 25 yang mereka maksud itu adalah Rp 250.000 sehingga dikali tiga motor menjadi Rp 750.000.
Sambil memperdebatkan aksi penipuan dan pemerasan yang dialaminya, korban pun merekamnya hingga videonya viral di media sosial.
Penelusuran TribunJakarta.com di Terminal Kalideres, para opang yang mangkal di dalam terminal menegaskan bahwa ketiga opang tersebut adalah opang liar.
Madi (60), pembina opang yang terdata di Terminal Kalideres memastikan tak mengenal ketiga opang yang memeras penumpangnya sampai Rp 750 ribu itu.
"Saya disini sudah puluhan tahun dan enggak kenal sama wajah mereka. Mereka itu opang liar yang ambil penumpang di luar terminal, bukan resmi mangkal disini," kata Madi, Jumat (21/2/2020).