Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hati-hati, Marak Kasus Hipnotis Modus Bantuan UMKM dan Bansos di Jaktim

Dalam tiga hari teraksi, setidaknya terjadi tiga kali aksi hipnotis di Jakarta timur, pelaku menggunakan modus bantuan sosial (bansos) dan UMKM.

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in Hati-hati, Marak Kasus Hipnotis Modus Bantuan UMKM dan Bansos di Jaktim
TribunJakarta/Bima Putra
Siti Judah (kiri) korban hipnotis bermodus pemberian bansos saat memberi keterangan di Makasar, Jakarta Timur, Rabu (2/12/2020) 

Setelah Suwasnih dan suaminya larut dalam obrolan atau diduga sudah terhipnotis, pelaku menjelaskan mekanisme pemberian bantuan UMKM.

Namun beda dengan nominal bantuan yang diberikan sebesar Rp 2,4 juta, pelaku menyebut Suwasnih dapat memilih besaran bantuan diterima.

"Tapi ada uang 'pelicinnya', katanya untuk petugas di Kelurahan. Pelaku Minta Rp 3 juta, katanya duit ini nanti dibalikin lagi ke saya. Dia bilang nanti saya total dapat Rp 15 juta dari pemerintah," lanjut Suwasnih.

Baca juga: Belanja ke Pasar, Ibu Muda Malah Kena Hipnotis Bermodus Pengobatan Alternatif, Uang Rp 700 Juta Raib

Permintaan uang 'pelicin' awalnya ditolak Suwasnih karena dia tak memiliki uang, namun pelaku menyuruhnya meminjam uang agar dana bantuan segera cair.

Layaknya terhipnotis Suwasnih dan suaminya menuruti perintah pelaku, mereka meminjam uang ke kerabatnya yang tinggal dekat rumah.

"Setelah dapat pinjaman duit pelaku bilang katanya di Kelurahan nanti saya ngaku milih Jokowi (Presiden Joko Widodo) pas Pemilu. Dia nyuruh saya ganti baju pakai warna merah, katanya biar kayak pendukung," sambung dia.

Baca juga: Ibu Rumah Tangga Kena Hipnotis, Pelaku Baca Mantra hingga Korban Tak Sadar Uangnya Dibawa Kabur

Suwasnih yang saat kejadian sudah linglung pun kembali menuruti perintah pelaku, dia masuk ke rumahnya untuk berganti baju sesuai perintah.

Berita Rekomendasi

Nahas saat dia selesai, pelaku yang tadinya menunggu depan warung sayurnya sudah pergi membawa uang Rp 3 juta hasil pinjaman Suwasnih.

"Awalnya pelaku bilang saya mau langsung diantar ke Kelurahan untuk ambil bantuan, enggak tahunya pergi. Pas pelaku pergi itu saya kayak orang bingung, seperti dihipnotis saja," ujarnya. (tribun network/thf/TribunJakarta.com)

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas