Jaga Harga Stabil di Bulan Ramadan, Pemprov DKI Upayakan Ketersediaan Stok Pangan
Anies Baswedan memberikan arahan untuk menjalin kolaborasi semisal dengan beberapa provinsi guna menyediakan pangan
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Erik S
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), BUMD bidang Pangan, Satgas Pangan hingga Polda Metro Jaya bekerja sama untuk mengamankan stok serta pasokan pangan selama bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2022.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta, Suharini Eliawati mengatakan bulan Ramadan tahun ini terbilang unik karena terjadi saat pandemi mulai membaik.
Tapi di satu sisi ada konflik Rusia-Ukraina menyebabkan pasokan turun dan harga naik. Padahal selama bulan Ramadan permintaan pangan justru meningkat.
Baca juga: Mahasiswa di Garut Gelar Aksi Unjuk Rasa, Tolak Kenaikan Harga BBM hingga Pangan
"Situasi tersebut menyebabkan pasokan menurun sehingga harga naik, namun permintaan meningkat selama bulan Ramadan," ungkap Eli dalam keterangannya, Jumat (8/4/2022).
Ia menyebut Gubernur Anies Baswedan memberikan arahan untuk menjalin kolaborasi semisal dengan beberapa provinsi guna menyediakan pangan. Adapun komoditas yang dikerjasamakan, antara lain beras, daging ayam, daging sapi, telur ayam, cabai, bawang dan gula.
Pemprov DKI juga menyiapkan platform digital pemantauan harga pangan yang bisa menginformasikan 37 komoditas dari 48 lokasi pasar.
Baca juga: Komite Pedagang Pasar: Negara Tak Boleh Kalah Lawan Mafia Pangan
"Melalui platform tersebut masyarakat dapat langsung memantau perkembangan harga pangan strategis. Bagi Pemprov DKI Jakarta melalui informasi ini dapat segera melakukan intervensi apabila terjadi kenaikan harga signifikan," kata dia.