Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fakta-fakta 3 Siswa MTSN 19 Jakarta Tewas Akibat Tembok Roboh: Kronologi hingga Kesaksian Siswa Lain

3 Siswa MTSN 19 Jakarta tewas tertimpa tembok roboh di halaman sekolah. Berikut fakta-fakta kejadiannya, dari kronologi hingga kesaksian rekan korban.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Salma Fenty
zoom-in Fakta-fakta 3 Siswa MTSN 19 Jakarta Tewas Akibat Tembok Roboh: Kronologi hingga Kesaksian Siswa Lain
TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim
Lokasi tembok roboh yang menewaskan tiga siswa di MTSN 19, Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, dipasang garis polisi pada Kamis (6/10/2022) malam. 3 Siswa MTSN 19 Jakarta tewas tertimpa tembok roboh di halaman sekolah. Berikut fakta-fakta kejadiannya, dari kronologi hingga kesaksian rekan korban. 

"Tembok roboh karena tidak mampu menahan luapan air yang ada," Isnawa Adji.

Adapun buruknya sistem drainase, diduga menjadi faktor lain yang menyebabkan air di gorong-gorong sekitar menjadi meluap.

Salah satu guru di MTSN 19, Edison, menambahkan bahwa bangunan yang pertama roboh adalah bangunan pembatas rumah warga.

Bangunan itu lantas menimpa tembok panggung.

3. Kesaksian rekan korban

Rekan satu sekolah korban, Adib Zafran (14), menceritakan detik-detik peristiwa yang menewaskan tiga temannya itu.

Mengutip TribunJakarta.com, Adib menceritakan, saat hujan deras sore itu, korban dan beberapa temannya tengah bermain seluncur di panggung permanen sekolah.

Berita Rekomendasi

"Kondisinya lagi hujan deras, terus lagi pada srododan (seluncur) di ubin panggung," kata Adib di kediaman salah satu korban di Cinere, Kota Depok, pada Kamis (6/10/2022).

Tiba-tiba, Adib mengatakan terdengar suara retakan dan diselingi genting yang jatuh.

Tak berapa lama kemudian, peristiwa yang berujung maut itu pun terjadi. Tembok panggung yang berbatasan langsung dengan saluran air itu roboh dan menimpa teman-teman Adib.

"Kedengaran kayak suara retak, terus genting jatuh. Nah baru gak lama itu (tembok jatuh)," ungkapnya.

Adib mengatakan, suasana pun menjadi panik dan histeris seketika itu juga, saat sejumlah temannya tertimpa tembok yang roboh tersebut.

"Langsung panik pada teriak, baru guru pada keluar nolongin. Pertama diangkat dulu temboknya," tuturnya.

Adib mengungkapkan, dirinya tak tega melihat kondisi tiga rekannya yang wafat tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas