Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

7 Fakta 5 Satpam Ancol Aniaya Pria hingga Tewas: Kronologi hingga Korban Ternyata Ketua DPC Perindo

Berikut fakta lengkap kasus empat satpam Ancol tega aniaya seorang pengunjung hingga tewas. Kasus berawal korban dituduh hingga terungkap sosok korban

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in 7 Fakta 5 Satpam Ancol Aniaya Pria hingga Tewas: Kronologi hingga Korban Ternyata Ketua DPC Perindo
Kolase TribunJakarta
Kolase Foto para pelaku penganiayaan di Ancol Taman Indah, Pademangan, Jakarta Utara dan korbannya Hasanuddin (42). Hasanuddin rupanya menjabat sebagai pimpinan parpol di Pademangan. Berikut fakta lengkap kasus empat satpam Ancol tega aniaya seorang pengunjung hingga tewas. 

"Mereka melakukan kekerasan atas inisiatif sendiri, kepala sekuriti sudah menegaskan jangan diapa-apain si korban ini," paparnya.

Baca juga: 5 Sekuriti Ancol yang Aniaya Pria hingga Tewas Disebut Dapat Tekanan Dari Pimpinan, Kerap Ada Maling

Empat petugas sekuriti Ancol Taman Impian berhasil ditangkap serse Polsek Pademangan, Jakarta Utara, karean membunuh kader Partai Perindo, kini mereka terancam penjara 12 tahun.
Empat petugas sekuriti Ancol Taman Impian berhasil ditangkap serse Polsek Pademangan, Jakarta Utara, karean membunuh kader Partai Perindo, kini mereka terancam penjara 12 tahun. (Warta Kota)

4. Ancaman hukuman

Keempat tersangka dijerat dengan pasal berlapis.

Pasal 170 ayat (2) ke-3 KUHPidana dan atau 351 ayat (3) KUHP.

Mereka terancam hukuman 12 tahun penjara.

Gustiyana menjelaskan, pihaknya masih melakukan pengembangan kasus ini.

Tidak menutup kemungkinan tersangka dijerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan pidana penjara paling lama 15 tahun.

"Nanti mungkin rekonstruksi yang akan membuktikan kembali untuk penetapan pasal," paparnya.

5. Sosok korban

Berita Rekomendasi

Istri korban, Upi Siti Mardiana (37) mengungkap sosok suaminya itu.

Hasanuddin ternyata Ketua DPC Partai Perindo Pademangan.

Upi menjelaskan, selain sibuk mengurus partai, suaminya kerja jadi buruh harian lepas.

"Ngerjain apa aja mau dia, karena di organisasi Partai Perindo berhubung belum ada kerjaan sehari-harinya ngurusin di partai aja," urainya.

Upi melanjutkan, suaminya dikenal juga sebagai pribadi yang baik kepada orang-orang terdekatnya.

Pantas teman satu partai hingga tetangga merasa kehilangan dengan kepergian korban.

"Pas saya turun dari mobil habis jemput jenazahnya dari Rumah Sakit Polri pun semuanya ngumpul di depan gang," kata dia.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas