Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Maaf-maafan dengan Ahmad Sahroni Jadi Alasan Jaksa Ringankan Tuntutan Selebgram Adam Deni

Selain maaf-maafan, sikap terdakwa selaam persidangan juga dijadikan pertimbangan meringankan bagi jaksa

Penulis: Ashri Fadilla
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Maaf-maafan dengan Ahmad Sahroni Jadi Alasan Jaksa Ringankan Tuntutan Selebgram Adam Deni
Tribunnews.com/Ashri Fadilla
Adam Deni terdakwa kasus dugaan pencemaran nama baik Ahmad Sahroni dituntut pidana penjara selama satu tahun oleh jaksa dalam persidangan Selasa (7/5/2024) di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. 

"Mohon ijin Yang Mulia, tadi kami sudah berkonsultasi dengan terdakwa. Terdakwa menyatakan ingin menyampaikan pembelaan secara pribadi. Demikian halnya kami juga sebagai penasihat hukum," kata penasihat hukum Adam Deni di persidangan.

"Satu minggu saja. Biar segala sesuatunya itu tidak ada yang kelewatan. Biar penasihat hukum enggak grusa-grusu, terstruktur. Maka sidang ini kita tunda pada Selasa tangal 14 Mei 2024," ujar Hakim Ketua sembari mengetuk palu sidang.

Sebagai informasi, dalam perkara ini Adam Deni didakwa atas pernyataannya mengenai upaya pembungkamannya, di mana Sahroni disebut-sebut sampai menggelontorkan Rp 30 miliar.

Pernyataan itu disampaikan sebelum dia menghadapi putusan perkara lain pada Juni 2022 lalu.

"Di mana pada saat perjalanan ke ruang sidang saksi (Ni Made Dwita Anggari) selalu ada dibelakang saudara Adam Deni Gearaka kemudian berhenti untuk wawancara dihadapan orang banyak termasuk para wartawan membuat pernyataan," ujar jaksa penuntut umum (JPU) saat membacakan dakwaan dalam persidangan Selasa (20/2/2024) di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Berikut merupakan pernyataan yang membuat Adam Deni kembali dimeja hijaukan:

Pertama, karena kita sama-sama tahu saya sebelum ketangkep pun jauh-jauh hari saya tahu bahwa Ahmad Sahroni ingin mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI.

Berita Rekomendasi

Makanya kita lihat nanti bagaimana hakim memvonis saya.

Semoga sih pengadilan tidak mengambil risiko yang berat karena nanti Ahmad Sahroni lepas dari Komisi III.

Saya mikirnya gini loh: harga untuk seorang Adam Deni ditahan sangat mahal. Bisa lebih dari 30 miliar, karena apa? Penangkapan saya cepat, P21 saya juga cepat, tuntutan saya tinggi. Habis berapa puluh miliar saudara AS untuk membungkam saya.

Imbas dari pernyataan itu, Ahmad Sahroni merasa dirugikan dan membuat laporan ke polisi.

Dari laporan itu, polisi kemudian meminta klarifikasi dari Adam Deni dan terungkap bahwa pernyataan demikian terlontar tanpa bukti.

Menurut jaksa penuntut umum pernyataan yang tidak dapat dibuktikan tersebut termasuk menista di hadapan publik.

"Bahwa Tindakan terdakwa yang menyampaikan tuduhan-tuduhan berupa perkataan yang isinya tidak benar dan tidak dapat terdakwa buktikan adalah kejahatan menista di depan para Wartawan dan masyarakat pengunjung sidang dengan maksud agar hal ini menjadi
terang supaya diketahui umum," kata jaksa dalam dakwaannya.

Atas perbuatannya, Adam Deni didakwa Pasal 311 Ayat (1) KUHPidana subsidair Pasal 310 Ayat (1) KUHPidana.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas