Keluarga Terduga Pelaku Pelecehan Siswi SLB Minta Tes DNA Sebelum Bayi Lahir, Keluarga Korban Tolak
Keluarga terduga pelaku rudapaksa siswi Sekolah Luar Biasa (SLB) meminta agar dilakukan tes DNA sebelum bayi yang dikandung AS (15) lahir.
Editor: Erik S
R juga sempat menanyakan kondisi telat datang bulan itu kepada dokter.
Pihak dokter mengatakan jika hormon AS belumlah stabil, karena baru pertama kali mengalami menstruasi di usianya yang 15 tahun 2 bulan.
"Tapi kebetulan kemarin lebaran anak saya itu sakit, malam takbir muntah-muntah sampai 4 kali. Lama-lama ke sininya, kok anak saya semakin memburuk kondisinya," kata R.
Baca juga: Teka-teki Pelaku yang Hamili Siswi SLB di Kalideres, Diduga Teman Sekelas, Kepsek: Kemungkinan Kecil
"Setelah kondisi tersebut, saya tanggal 6 Mei kemarin ke klinik terdekat, lantas itu saya meminta rujukan ke rumah sakit ke poli kandungan," imbuhnya.
Di poli tersebut, R harap-harap cemas kala dokter menyarankan untuk melakukan prosedur USG.
Seusai melakukan prosedur itu, seketika itu juga dunia R seakan runtuh.
Pasalnya oleh dokter, AS dinyatakan telah hamil lima bulan. (m
Penulis: Nuri Yatul Hikmah
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Kandungan Masuk 7 Bulan, Keluarga Siswi SLB Korban Pelecehan Seksual Tolak Tes DNA, Ini Alasannya