Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Iqbal Menghilang setelah Rekannya Tewas

Merujuk pada silang pendapat itu, Iqbal mestinya bisa menjelaskan secara gamblang. Sayangnya, sampai Rabu petang, Iqbal tak berhasil ditemukan.

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Iqbal Menghilang setelah Rekannya Tewas
TRIBUNNEWS.COM/FERDINAND WASKITA
Foto ruang kerja Sutan Bathoegana di Gedung Nusantara IV DPR RI 

TRIBUNNEWS,COM, JAKARTA - Sidang kasus suap kepada Rudi Rubiandini selaku Kepala SKK Migas di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Selasa (25/2), memunculkan infomasi bahwa Kepala Keuangan Kementerian ESDM pada saat iti, Didi Dwi Sutrisno Hadi ikut membagi uang 140 ribu dolar AS untuk pimpinan dan anggota Komisi VII.

Uang tersebut, menurut Didi, diterima oleh Irianto, staf Ketua Komisi VII, Sutan Bhatoegana. Sutan menyatakan titipan itu adalah dokumen dan dibuka oleh Iqbal. Sementara Didi bersikukuh titipan itu adalah uang 140 ribu dolar AS untuk pimpinan dan anggota Komiai VII.

Merujuk pada silang pendapat itu, Iqbal mestinya bisa menjelaskan secara gamblang. Sayangnya, sampai Rabu petang, Iqbal tak berhasil ditemukan.

"Sejak dia mengalami kecelakaan motor di Jakarta dan temannya meninggal dalam kecelakaan itu, dia syok, dia kembali ke kampungnya, Medan. Kan masalah ini terjadi pada Mei, nah Juni itu dia kecelakaan," papar Sutan, Rabu (26/2) kemarin.

Sutan menjelaskan, Iqbal membantunya sejak Juni 2013 atau setelah dia menerima titipan dokumen dari kantor Kementerian ESDM. "Dia bukan staf (resmi), tapi kadang dia datang, kadang enggak," katanya.

Sutan enggan menceritakan lebih lanjut mengenai latar belakang Iqbal. Sutan hanya mengatakan Iqbal mulanya adalah pengangguran yang kemudian membantunya.

Bagi Sutan, orang yang tak jelas latar belakangnya, seperti Iqbal, namun membantu tugas-tugas anggota DPR adalah hal yang lumrah terjadi di Gedung DPR.

Berita Rekomendasi

"Mulanya dia datang ke kantor saya. Di DPR, itu kan biasa saja. Awalnya, kami berkenalan biasa saja, lalu dia suka bantu. Dia enggak ada pekerjaan, kadang bantu-bantu kita. Kan banyak yang begitu di DPR," kata Sutan.

Ketua Komisi VII DPR Sutan Bhatoegana, maupun stafnya, Irianto, kemarin, tak ada di ruang kerjanya di Gedung DPR. Sehari sebelumnya, mantan Kabiro Keuangan Didi Dwi Sutrisno Hadi blak-blakan menguak aliran dana 140 ribu dolar AS dari SKK Migas ke Komisi VII melalui staf resmi Sutan.

Pantauan Tribun, ruang kerja Sutan yakni 905 di lantai 9 Gedung DPR RI Nusantara I, tampak terkunci pada Rabu (26/2/2014) petang.
Pemandangan yang sama juga terlihat di ruang rapat Komisi VII di lantai dasar gedung itu. Hanya tampak beberapa staf yang mondar-mandir dengan aktifitasnya masing-masing.

Dihubungi melalui telepon, Sutan mengaku tidak ke Gedung DPR karena tidak ada agenda rapat.

Menurutnya, semula ada jadwal rapat dengan Dirjen Anggaran Kemenkeu dan Menteri ESDM Jero Wacik pada hari Rabu. Namun, agenda rapat itu diundur karena Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu, Askolani, masih berada di Paris, Prancis.

"Hari ini rapat dengan Jero Wacik batal, diundur jadi minggu depan. Mau rapat soal pemasukan negara di Undang-undang Minerba," kata Sutan.

Sutan hanya berani berucap Insya Allah saat ditanya seberapa yakin dirinya tidak terlibat dan tidak menerima aliran dana dari Rudi Rubiandini melalui Tri Yulianto maupun aliran dana 140 ribu Dolar AS SKK Migas melalui Irianto maupun Iqbal. Dan menurutnya hal itu sudah disampaikannya di persidangan Rudi Rubiandini sebelumnya. "Insya Allah tidak," ucap Sutan.

Ia mengaku baru tahu soal aliran dana 140 ribu Dolar AS itu dari pemberitaan media massa. Dan saat menanyakan hal itu ke Irianto, Irianto menyampaikan titipan itu sudah diserahkan ke Iqbal untuk selanjutnya diserahkan ke staf pimpinan Komisi VII.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas