Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketua Umum PBNU Makan Siang Bareng Jokowi di Istana Bahas Menguatnya Fenomena Islam Radikal

Dalam pertemuannya dengan Said Aqil, Jokowi meminta solusi mengenai fenomena menguatnya Islam radikal.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Ketua Umum PBNU Makan Siang Bareng Jokowi di Istana Bahas Menguatnya Fenomena Islam Radikal
Imanuel Nicolas Manafe/Tribunnews.com
Presiden Joko Widodo mengundang Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siradj ke Istana Merdeka, Rabu (11/1/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengundang Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj ke Istana Merdeka, Rabu (11/1/2017).

Keduanya pun melakukan santap siang bersama.

Dalam pertemuannya dengan Said Aqil, Jokowi meminta solusi mengenai fenomena menguatnya Islam radikal.

"Indikasi fenomena menguatnya islam radikal itu menjadi agenda kita bersama," kata Said Aqil, seusai pertemuan.

Baca: Ketum PBNU Makan Siang Dengan Presiden Jokowi

Said Aqil mengatakan, selama ini dunia melihat Indonesia sebagai Islam yang moderat dan toleran.

Namun, menurut dia, akhir-akhir ini semangat itu mulai mengendur.

"Ada gejala intoleransi mulai menguat, bagaimana kita berupaya agar intoleransi bisa kita atasi kemudian kembali lagi Indonesia yang toleran, yang damai, bermartabat, islam yang ramah," kata Said Aqil.

BERITA TERKAIT

Ia mengatakan, cara jangka pendek untuk mencegah menguatnya Islam radikal ini adalah dengan peran para kiai dan ulama.

Baca: Ketua Umum PBNU Said Aqil Mengaku Banyak Difitnah

Ulama dan kiai, kata dia, harus menyampaikan ajaran toleransi dan kedamaian dalam setiap ceramahnya.

"Kiai NU itu misalnya, diminta atau tidak, ceramah itu yang disampaikan akhlakul karimah, yang rukun, yang akur," ujar dia.

Sementara, untuk jangka panjang, Islam yang moderat dan toleran juga harus ditanamkan dalam kurikulum sekolah.

Dengan demikian, anak bisa memahami nilai-nilai Islam yang sesungguhnya sejak dini.

Penulis: Ihsanuddin

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas