Said Didu: Nanti Saya Ngomongnya Lebih Kencang
Berbeda halnya saat masa Presiden Soeharto, di mana PNS bebas berpendapat terkait kebijakan publik.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hasanudin Aco
Tribun-Medan/Ambaranie Nadia K.M
Said Didu Buat Polling yang Menyindir Mobil Esemka: Monumen Anti Kebohongan
Saya pasti (kritisi) kebijakan publik.
Yang kedua ini BUMN pasti saya kritisi terus. Ilmu saya pertanian saya paham, kemudian energi sumber daya mineral pasti saya tahu, kemudian fiskal moneter itu pasti saya kritisi.
Mungkin nanti BUMN-nya juga dikritisi?
BUMN itu sudah pasti, karena saya tahu persis kondisi BUMN sekarang benar-benar lagi nyungsep dalam segala hal.
Walaupun berhasil, berusaha ditutup-tutupi muncul kaya Garuda sampai sekarang Pertamina.
Laporan keuangan Pertamina belum keluar, laporan keuangan PLN belum keluar. Itu pasti karena saya, makanya kalau goyang itu, goyang semua.
Enggak mau terjun politik?
BERITA REKOMENDASI
Biar saya bebas. Justru, nanti ngomongnya lebih kencang. Hehehe...
(Tribun network/adiyuda)