Benarkah Pengganti Megawati di PDIP Harus Trah Soekarno?
Hingga kini belum ada orang yang dianggap mampu menyamai kharisma Mega, yang menjabat orang nomor satu PDIP sejak 1999.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUN BALI/RIZAL FANANI
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnopurtri menyampaikan pidato politiknya dalam pembukaan Kongres ke-V PDI Perjuangan di Bali, Kamis (8/8/2019). Kongres yang akan berlangsung sampai hari Sabtu 10 Agustus 2019 tersebut selain mengagendakan pidato politik Megawati Soekarnoputri juga penyusunan kepengurusan partai. TRIBUN BALI/RIZAL FANANI
Kalaupun Mega kembali menjadi ketua umum hingga lima tahun ke depan, Mada menilai PDIP harus sudah memikirkan dan menyiapkan calon pemimpin mereka berikutnya.
Namun hingga saat ini, stabilitas internal dan capaian partai dalam pemilu disebut Mada masih lebih penting bagi PDIP.
Ia berkata, prestasi anjlok Golkar di tengah pertarungan terbuka merebutkan kursi ketua umum merupakan preseden yang dihindari PDIP.
"Percuma jadi partai modern tapi kinerja elektoral tidak bagus dan tidak berkontribusi dalam kebijakan pemerintah."
"Mega tidak akan membuat keputusan di mana PDIP bisa menjadi seperti Golkar, partisipatif tapi ada faksi dan friksi di internal partai," kata Mada.