Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sepak Terjang Imam Nahrawi Sebelum Ditetapkan Tersangka Korupsi: Penuh Kontoversi Bekukan PSSI

Inilah sepak terjang Imam Nahrawi, Menpora yang jadi tersangka kasus korupsi dana hibah KONI.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Miftah
zoom-in Sepak Terjang Imam Nahrawi Sebelum Ditetapkan Tersangka Korupsi: Penuh Kontoversi Bekukan PSSI
TRIBUN/GITA IRAWAN
Menpora Imam Nahrawi menjawab pertanyaan wartawan terkait statusnya sebagai tersangka di rumah dinas Menpora, Widya Chandra, Jakarta, Rabu (18/9/2019). Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini menetapkan Imam Nahrawi sebagai tersangka baru kasus suap dana hibah KONI. TRIBUNNEWS/GITA IRAWAN 

Padahal saat itu, KLB sedang digelar di Surabaya pada Sabtu (18/4/2015), guna memilih ketua umum, wakil ketua umum, dan komite eksekutif untuk periode 2015-2019.

Seiring pembekuan ini, PSSI bakal diambil alih oleh Tim Transisi.

Tim ini juga bakal bertanggung jawab untuk persiapan Timnas Indonesia jelang SEA Games 2015 di Singapura.

Akibat pembekuan ini, FIFA melarang PSSI terlibat di ajang internasional sejak 30 Mei 2016.

Sanksi tersebut baru dicabut dalam kongres ke-66 FIFA di Meksiko, Jumat (13/5/2016).

Setelah membekukan PSSI, Imam Nahrawi mengaku mendapatkan teror lewat pesan singkat.

"Banyak sekali SMS yang masuk ke saya. Bahkan ada ancaman dibunuh segala macam. Tetapi, mereka tetap saudara saya," ungkap Menpora kepada wartawan di Jakarta, Selasa (21/4/2015).

BERITA REKOMENDASI

Meski mendapatkan ancaman, Menpora mengatakan, pihaknya tetap tenang dan tidak menanggapinya.

Menurutnya, Kemenpora bakal tetap konsentrasi untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi pada persepakbolaan nasional.

"Pribadi saya banyak disorot negatif, tetapi saya tidak membalas," tutur Imam.

Menpora baru mencabut keputusannya soal PSSI pada 11 Mei 2016.

"Saya baru saja menandatangani SK pembekuan PSSI. Saya cabut surat yang pernah saya keluarkan," kata Menpora.


Imam menjelaskan keputusan tersebut diambil karena menghormati keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) serta menghargai komitmen FIFA seperti yang sudah disuratkan Mensesneg Pratikno sebelumnya.

Surat itu berupa sebuah komitmen besar untuk reformasi sepakbola Indonesia.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas