Anak Penjual Kue Asal Papua jadi Staff Khusus Presiden, Ini Profil Gracia Billy Yosaphat Membrasar
Gracia Billy yang merupakan anak penjual kue diangkat sebagai staff khusus presiden. Ini profilnya!
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
Saat ini, Billy sedang memberi saran kepada (British Petroleum) BP sebuah perusahaan minyak bumi yang bermarkas di London, tentang rencana keberlanjutan sosial dan perlindungan sehubungan dengan Proyek 8 miliar USD di Provinsi Papua Barat, Indonesia.
Dalam pekerjaan tersebut Billy akrab dengan perlindungan berkelanjutan sosial yang diatur oleh Bank Dunia, memastikan perusahaan beroperasi dengan cara yang bertanggung jawab secara sosial.
Billy juga menjabat sebagai konsultan untuk Proyek Sektor Publik, seperti di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, memberi nasihat tentang Pendekatan Pembangunan Manusia untuk Provinsi Papua dan Papua Barat.
6. Organisasi Perdagangan Berkelanjutan
Billy juga menyusun tim revitalisasi Sekolah Kejuruan untuk Provinsi Papua Barat, dan sedang bekerja menyusun Konsep Investasi Inisiatif Hijau yang Inklusif untuk Masyarakat Asli Papua, dengan organisasi Perdagangan Berkelanjutan IDH.
Billy bersama-sama mendirikan sebuah organisasi nirlaba yang berevolusi menjadi perusahaan sosial, memberikan bantuan konsultasi bagi kaum muda di Papua dan Papua Barat dalam memulai usaha mereka sendiri untuk membantu orang lain.
7. Memperoleh banyak penghargaan
Karena inisiatifnya untuk membangun Papua dan Papua Barat, Billy telah menerima banyak penghargaan, termasuk pengakuan internasional, dan liputan media yang luas.
8. Diundang ke berbagai negara
Karena pekerjaan ini, Billy banyak diundang untuk melakukan perjalanan ke berbagai belahan dunia.
Undangan tersebut dalam rangka untuk memberikan pelatihan gratis, undangan untuk berbicara, atau menghadiri konferensi dan seminar internasional.
Di waktu luangnya, Billy juga mengadakan kuliah umum di universitas, termasuk memberikan sesi bimbingan untuk Pelajar Indonesia, khususnya pemuda Indonesia bagian timur.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri)