Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BMKG Imbau Masyarakat Gunakan Kacamata Khusus dan Berhenti Tiap 5 Menit saat Lihat Gerhana Matahari

Kepala Pusat Geopotensial dan Tanda Waktu BMKG mengimbau masyarakat untuk menggunakan kacamata khusus jika ingin melihat fenomena langka ini.

Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Wulan Kurnia Putri
zoom-in BMKG Imbau Masyarakat Gunakan Kacamata Khusus dan Berhenti Tiap 5 Menit saat Lihat Gerhana Matahari
earthsky.org
ILUSTRASI Gerhana Matahari Cincin - Foto Gerhana Matahari Cincin yang difoto Geoff Sims pada 10 Mei 2013. 

TRIBUNNEWS.COM - Indonesia menjadi satu di antara sejumlah negara yang akan mengalami fenomena gerhana matahari cincin pada Kamis (26/12/2019).

Fenomena alam ini akan menjadi gerhana terakhir di sepanjang tahun 2019.

Menurut rilis resmi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), jalur gerhana cincin ini akan melewati 25 pusat kota dan kabupaten di 7 provinsi di Indonesia, yaitu Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Timur.

Kepala Pusat Geopotensial dan Tanda Waktu BMKG, Bambang Setio Prayitno, mengimbau masyarakat untuk menggunakan kacamata khusus jika ingin melihat fenomena langka ini.

Pasalnya, gerhana matahari dapat mengakibatkan kerusakan mata apabila dilihat secara langsung.

"Jika masyarakat ingin melihat fenomena gerhana tersebut harus menggunakan kacamata khusus agar terhindar dari kerusakan mata," kata Bambang, saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (25/12/2019).

"Jangan langsung melihat tanpa menggunakan kacamata khusus," sambungnya menegaskan.

Berita Rekomendasi

Sementara itu, Kasubid Analisis Geopot & Tanda Waktu BMKG, Suaidi Ahadi, dalam acara Metro Pagi Primetime yang diunggah di kanal Youtube Metro TV News, menyampaikan bahwa seluruh gerhana matahari berbahaya untuk dilihat secara langsung.

Suaidi menerangkan mengenai bahaya yang timbul ketika seseorang melihat gerhana matahari secara langsung.

"Gerhana matahari tidak bisa dilihat langsung karena sinar ultraviolet yang secara tiba-tiba ketika terjadi kontak itu akan menghasilkan gelombang elektomagnetik, jadi dia akan mengganggu retina," terangnya.

Karena itu, senada dengan Bambang, Suaidi juga meminta masyarakat untuk tidak menyaksikan gerhana matahari secara langsung.

Suaidi mengingatkan agar masyarakat tidak terus-menerus memandangi gerhana meskipun sudah menggunakan kacamata.

"Walaupun kita menggunakan kacamata yang menggunakan filter jangan melihat terus-terusan, disarankan lima menit sekali kita istirahat," jelasnya.

Gerhana Matahari Cincin

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas