Kemunculan Keraton Agung Sejagat, Adik Sultan Hamengkubuwono X: Pemerintah Harus Buat 3 Kriteria
Pengageng Keraton Yogyakarta, GBPH Prabukusumo tanggapikemunculan Keraton Agung Sejagat di Purworejo. Ia mengusulkan tiga kriteria keraton.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Miftah
Totok memahami ada masyarakat yang mudah untuk dibidik menjadi korban.
Nurhadi mengatakan modus Keraton Agung Sejagat sama seperti penipuan investasi.
Menariknya, Totok bisa mengkombinasikan dua hal yang supaya bisa mendapatkan keuntungan.
"Yang pertama adalah harapan akan ekonomi."
"Mungkin sebagian orang berharap dengan bergabung dalam kerajaan akan mendapatkan keuntungan ekonomi," ujar Nurhadi.
"Ada juga sebagian masyarakat yang membutuhkan prestige baru yang tidak pernah ditemukan dalam kehidupan mereka sebelumnya," lanjutnya.
Nurhadi pun mengatakan umumnya mereka yang tergabung adalah orang-orang yang menghadapi persoalan di kehidupannya.
"Orang yang putus asa mudah digerakkan, mereka juga lebih mudah untuk dimanipulasi karena pemikiran mereka," ujarnya kepada Tribunnews.com melalui sambungan telepon.
Nurhadi juga menjelaskan, modus umum penipuan dari Totok.
"Jadi dia pernah berhasil melakukan suatu penipuan di tempat yang berbeda lalu lari, tetapi targetnya sama."
"Mungkin dia menulis di suatu postingan, dia bercerita atau dia berpidato dan orang-orang menjadi tertarik bergabung," tuturnya.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani/Maliana)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.