Masyarakat NTT Punya Ikatan Emosional dengan Jakob Oetama dan Kompas
Dulu izin pendirian Kompas dikeluarkan jika memenuhi 5.000 tanda tangan pelanggan dan sebagian besar tanda tangan itu berasal dari Flores NTT
Editor: Eko Sutriyanto
Jakob Oetama dirawat di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading sejak 22 Agustus 2020.
Kondisinya sempat membaik di tengah perawatan.
Namun, karena faktor usia dan penyakit komorbid, kondisi Jakob memburuk dan akhirnya meninggal.
Jakob Oetama lahir di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, pada 27 September 1931.
Dia mengawali kariernya sebagai seorang guru. Namun, dia kemudian memilih jalan sebagai wartawan hingga mendirikan jaringan media Kompas Gramedia bersama rekannya, PK Ojong.
Jakob Oetama mengawali karier sebagai guru pada 1952-1953 di SMP Mardiyuwana, Cipanas, Jawa Barat.
Kemudian, pindah ke Sekolah Guru Bagian B di Jakarta pada 1953-1954 dan pindah lagi ke SMP Van Lith di Gunung Sahari pada 1954-1956.
Barulah tumbuh minat untuk menulis atau terjun di dunia jurnalistik. Jakob Oetama mengawali karier jurnalistik sebagai redaktur majalah Penabur Jakarta.
Hingga bersama rekannya, almarhum Petrus Kanisius Ojong (PK Ojong), Jakob Oetama menerbitkan majalah Intisari pada 1963. Pada 1965, Jakob menerbitkan Harian Kompas. (Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Masyarakat NTT Punya Ikatan Emosional dengan Kompas dan Jakob Oetama""