Tudingan meng-Covid-kan Pasien Meruntuhkan Semangat Tenaga Medis yang Berjuang Melawan Pandemi
Kuntjoro mengatakan, tudingan bahwa pihaknya sengaja 'meng-Covid-kan' pasien justru merugikan pelayanan rumah sakit dalam penanganan pandemi Covid-19.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Dewi Agustina
Namun itu tidak berarti rumah sakit memvonis pasien maupun korban yang meninggal di rumah sakit disebabkan karena Covid-19.
"Kami mendapatkan biaya penggantian penanganan Covid-19 berbasis apa yang telah dilakukan, berdasarkan lamanya perawatan dan apa yang dilakukan baru diganti. Bukan berdasarkan pada jika pasien itu Covid-19 dapat uang, bukan begitu," kata dr Tonang.
"Yang diganti biaya perawatan. Bukan misalnya ada yang meninggal itu karena Covid-19 itu diganti uang, bukan begitu," lanjutnya.
Ia juga menegaskan klaim pengganti juga baru bisa dicarkan kalau persyaratan sudah terpenuhi. Jika ada persyaratan yang tidak lengkap tidak bisa dicairkan klaimnya.
"Penanganan sesuai berat ringannya gejala. Kalau gejalanya ringan cukup di rumah. Walaupun di beberapa tempat Pemda menganjurkan untuk dilakukan isolasi ditempat yang disediakan," kata dr Tonang.
"Bagi kami yang dirawat adalah yang gejalanya berat atau kritis baru di rawat di RS," lanjutnya.(tribun network/ras/rin/dod)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.