Migrasi Siaran TV Digital Lebarkan Peluang Bisnis Penyiaran, Industri Dituntut 'Perang' Kreativitas
Migrasi siaran TV analog ke digital atau Analog Switch Off (ASO) di Indonesia membuka peluang bagi industri penyiaran dan kreatif.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Migrasi siaran televisi (TV) analog ke siaran digital atau Analog Switch Off (ASO) yang akan dimulai di Indonesia, melebarkan peluang bisnis bagi industri penyiaran dan kreatif.
Diketahui, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menargetkan migrasi siaran TV digital akan selesai paling lambat pada 2 November 2022.
Siaran digital nantinya akan menggunakan sistem multipleksing (Mux) untuk siaran secara efisien.
Dengan Mux, satu kanal frekuensi bisa digunakan bersama-sama.
Hal tersebut tidak bisa terjadi di sistem siaran TV analog, di mana satu kanal hanya untuk satu siaran saja.
Baca juga: Migrasi Siaran TV Digital: Teknologi Canggih Didapat, Integrasi Nasional Diperkuat
Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Nuning Rodiyah, menyebut dalam siaran digital 1 Mux dapat diisi 5-13 saluran TV yang bermuara pada terbukanya peluang usaha.
“Contohnya di Jakarta, wilayah layanan Jakarta ada 8 Mux, kalau semua terisi maka itu bisa akan muncul 80 stasiun televisi,” ungkap Nuning saat dihubungi Tribunnews.com beberapa waktu lalu.
Oleh karena itu, Nuning menyebut siaran digital menuntut ‘perang’ kreativitas para penyelenggara siaran dan industri kreatif agar dapat menarik perhatian penonton.
“Yang menjadi tantangan, industri TV harus semakin kompetitif karena semakin banyak nantinya, dan masyarakat tentunya akan memilih,” ungkap Nuning.
“Mereka (industri penyiaran) harus lebih kreatif, harus bisa membaca kebutuhan pasar,” sambungnya.
Baca juga: Simulcast, Sarana Publik Berkenalan dengan Siaran TV Digital
Tanggapan Pelaku Kreatif
Sementara itu, penulis sekaligus konsultan komunikasi kreatif, Maman Suherman, menyambut baik migrasi siaran digital di Indonesia.
Pria yang kerap menjadi tim kreatif industri pertelevisian di Indonesia ini menilai migrasi siaran digital membua banyak ruang kreativitas.
“Saya menyambut dengan sangat bagus, makin banyak Mux-nya, makin banyak ruang berkreativitas,” ungkap Maman dalam program diskusi TokTokKominfo yang diunggah di kanal YouTube Kemkominfo TV, 15 April 2021.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.