Indra Kenz Absen Pemeriksaan Kasus Dugaan Judi Online-Sebar Hoax Binomo
Crazy Rich Medan Indra Kenz dipastikan akan absen dalam pemeriksaan terkait pelaporan dugaan penipuan korban trading binary option melalui aplikasi Bi
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Johnson Simanjuntak
"Kebetulan Turki itu salah satu negara yang tidak perlu pakai visa. Hari ini beli tiket besok berangkat juga bisa. Kemarin sih tiga bulan lalu masih perlu pakai visa, tapi sekarang gak perlu guys. Doain ya, semoga jempol gua ini nggak kenapa-kenapa ya. Aku agak ngeri-ngeri sedap juga," tutup Indra Kenz.
Diberitakan sebelumnya, Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri memanggil Crazy Rich Medan Indra Kenz terkait pelaporan korban trading binary option melalui aplikasi Binomo.
Dia bakal diperiksa pada 18 Februari 2022 mendatang.
"Rencana tindak lanjut akan mengundang saudara IK tanggal 18 Februari 2022 pukul 10.00 WIB," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan saat dikonfirmasi, Senin (14/2/2022).
Ramadhan menuturkan Indra Kenz diduga telah melakukan dugaan tindak pidana judi online atau penyebaran berita bohong (hoax) melalui media elektronik.
Selain itu, Indra Kenz juga diduga melakukan penipuan atau perbuatan curang dan atau tindak pidana pencucian uang.
Ia kemudian menjelaskan duduk perkara yang dilaporkan oleh korban. Adapun Indra Kenz diduga pernah menyatakan melalui akun sosial medianya bahwa Binomo telah legal di Indonesia.
"Sekitar bulan April 2020 dengan korban MN melalui Youtube, Instagram, Telegram dengan menawarkan keuntungan melalui aplikasi trading binomo (binary option) dengan mengatakan sudah legal dan resmi di Indonesia," jelas Ramadhan.
Hasilnya, kata Ramadhan, korban terpedaya dan ikut bergabung mengikuti aplikasi Binomo tersebut. Hasilnya, korban mengalami kerugian hingga Rp540 juta.
Baca juga: Crazy Rich Medan Indra Kenz Dipanggil Polisi Terkait Judi Online-Sebar Hoax Kasus Binomo
"Korban ikut bergabung trading melalui aplikasi Binomo dengan deposit minimal Rp140 ribu. Pada awalnya korban menerima profit, tapi pada transaksi berikutnya korban selalu loss sehingga alami kerugian hingga Rp 540 juta," ungkap dia.
Lebih lanjut, Ramadhan menuturkan pihaknya telah memeriksa 11 orang sebagai saksi. Adapun tiga orang di antaranya merupakan saksi ahli.
"Kami juga akan melakukan gelar perkara hasil lidik apakah ada unsur tindak pidana atau tidak, jika ada unsur pidana maka akan dinaikkan ke tingkat penyidikan," pungkas Ramadhan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.