Cara Kerja Lie Detector, Hanya Deteksi Apakah Perilaku Menipu Sedang Ditampilkan
Lie detector, diketahui sebagai alat detektor kebohongan namun ternyata hanya mendeteksi apakah perilaku menipu sedang ditampilkan.
Penulis: Nurkhasanah
Editor: Sri Juliati
Sementara saat ini, sebagian besar tes poligraf dilakukan dengan peralatan digital.
Kertas bergulir telah diganti dengan algoritma canggih dan monitor komputer.
Ketika seseorang duduk di kursi untuk pemeriksaan poligraf, beberapa tabung dan kabel terhubung ke tubuh orang tersebut yang dipasang di bagian tertentu untuk memantau aktivitas fisiologisnya.
Perilaku menipu dipicu oleh perubahan fisiologis tertentu yang dapat dideteksi oleh lie detector dan pemeriksa terlatih.
Pemeriksa terlatih disebut sebagai psikofisiologis forensik (FP).
Pemeriksa ini mencari jumlah fluktuasi aktivitas fisiologis tertentu.
Berikut daftar aktivitas fisiologis yang dipantau oleh poligraf:
- Laju pernapasan
- Tekanan darah atau denyut jantung
- Galvanic skin resistance (GSR) atau aktivitas elektro-dermal, yakni ukuran keringat di ujung jari.
Cara Kerja Poligraf atau Lie Detector
Uji poligraf adalah proses panjang yang dapat dibagi menjadi beberapa tahap, berikut ini cara kerjanya:
Pretest
Pretest terdiri dari wawancara antara pemeriksa dan orang yang diuji menggunakan lie detector.
Pada tahap ini, pemeriksa mendapatkan sisi orang yang diuji melalui cerita tentang peristiwa yang sedang diselidiki.
Sementara orang yang diuji duduk menjawab pertanyaan, pemeriksa juga membuat profil seseorang tersebut.
Pemeriksa akan melihat bagaimana orang tersebut merespon pertanyaan dan memproses informasi.