Cara Kerja Lie Detector, Hanya Deteksi Apakah Perilaku Menipu Sedang Ditampilkan
Lie detector, diketahui sebagai alat detektor kebohongan namun ternyata hanya mendeteksi apakah perilaku menipu sedang ditampilkan.
Penulis: Nurkhasanah
Editor: Sri Juliati
Tahap ini berlangsung sekitar satu jam.
Desain pertanyaan
Pada tahap ini pemeriksa merancang pertanyaan yang spesifik untuk masalah yang diselidiki dan meninjau pertanyaan tersebut kepada orang yang diuji menggunakan lie detector.
In-test
In test yakni ujian yang sebenarnya diberikan.
Pemeriksa mengajukan 10 atau 11 pertanyaan, hanya tiga dari empat pertanyaan yang relevan dengan masalah atau kejahatan yang diselidiki.
Pertanyaan lainnya adalah pertanyaan kontrol, yakni pertanyaan yang sangat umum.
Post-test
Pemeriksa menganalisis data respons fisiologis dan menentukan apakah orang tersebut telah menipu atau tidak.
Jika ada fluktuasi signifikan yang muncul dalam hasil, hal ini mungkin menandakan bahwa orang tersebut telah menipu.
Terutama jika orang tersebut menunjukkan respons yang sama terhadap pertanyaan yang diajukan berulang kali.
Ada kalanya pemeriksa poligraf salah mengartikan reaksi seseorang terhadap pertanyaan tertentu.
Berikut adalah dua cara respons dapat disalahartikan:
- Positif palsu - Respons orang yang jujur dianggap menipu.
- Negatif palsu - Respons dari orang yang menipu pasti akan jujur.
Kritik terhadap ujian poligraf mengatakan bahwa lebih banyak kesalahan positif palsu terjadi yang membuat sistem bias terhadap orang yang jujur.
Kesalahan ini mungkin terjadi jika pemeriksa tidak mempersiapkan peserta ujian dengan benar atau jika pemeriksa salah membaca data setelah ujian.
(Tribunnews.com/Nurkhasanah)