Soal Wacana Jokowi 3 Periode, Aktivis Hukum Singgung tentang Amandemen UUD
Timothy Ivan Triyono menilai amendemen UUD 1945 bukanlah sesuatu yang haram untuk dilakukan.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Malvyandie Haryadi
Hal tersebut setelah para relawan Jokowi dalam Musyawarah Rakyat (Musra) menempatkan Jokowi di urutan pertama capres 2024 pilihan mereka.
"Pak Jokowi itu kan omong bahwa itu sebatas wacana boleh. Ya kan namanya juga di Indonesia ini masa mimpi enggak boleh kan gitu," kata Sufmi Dasco Ahmad kepada wartawan, Jumat (2/9/2022).
Namun, Sufmi Dasco Ahmad juga mengingatkan bahwa dalam praktiknya, relawan tidak bisa berbuat banyak.
"Secara politik terutama di DPR ya yang membuat aturan kita lihat, karena ini kan pemilu sudah masuk tahapan," kata dia.
Menurutnya, jika sudah masuk tahapan, tentu akan agak lebih sulit, dan hanya akan jadi sekedar wacana.
Soal kemungkinan Amendemen UUD 1945, Sufmi Dasco Ahmad tak bisa menjawab secara tegas
"Saya enggak bisa bilang saya setuju atau tidak setuju. Saya kan mewakili partai, saya harus tanyakan ke partai dulu," pungkas dia.
Sebelumnya, Nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) berada di urutan pertama sebagai calon presiden (capres) 2024 yang dipilih relawannya melalui e-voting saat musyawarah rakyat (Musra) di Bandung, Jawa Barat, beberapa hari lalu.
Menanggapi hal itu, Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi mengatakan pihaknya akan membicarakan lagi seandainya di daerah lain banyak juga yang memilih Jokowi.
"Ya itu nanti biar aja nanti kita bicara lagi," kata Budi di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (31/8/2022).
Sebagai informasi, dalam Musra tersebut Jokowi paling banyak dipilih peserta, yakni sebesar 29,89 persen.
"Capres harapan rakyat ini memang cukup mengejutkan dari hasil yang nyata kami peroleh. Nomor satu Pak Joko Widodo dengan presentasi dukungan 29,79 persen," ujar Ketua Dewan Pengarah Musra Indonesia, Andi Gani Nena Wea.
Setelah Jokowi, disusul Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno sebesar 16,92 persen, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo 16,10 persen.
"Sandiaga Uno mendapat tertinggi posisi kedua di 16,92 persen. Lalu Mas Ganjar Pranowo itu di posisi tiga besar, tipis sekali angkanya 16,10 persen persen," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.