Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penolakan Timnas Israel Lebih Banyak Didorong Kepentingan Politik Daripada Bela Palestina

Pengamat Timur Tengah Tia Mariatul Kibtiah menilai isu penolakan timnas Piala Dunia U-20 Israel saat ini sudah dijadikan isu politik.

Penulis: Erik S
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Penolakan Timnas Israel Lebih Banyak Didorong Kepentingan Politik Daripada Bela Palestina
Ist
Demo 203 Tolak Kedatangan Timnas U-20 Israel. Pengamat Timur Tengah Tia Mariatul Kibtiah menilai isu penolakan timnas Piala Dunia U-20 Israel saat ini sudah dijadikan isu politik. 

“Namun karena event olahraganya tak terlalu besar, maka tak menjadi perhatian masyarakat. Namun karena Piala Dunia U-20 merupakan event yang besar, maka banyak pihak yang memperhatikannya,” kata Gita.

Lanjut Gita, saat ini negara yang paling siap menyelenggarakan Piala Dunia U-20 adalah Qatar.

Sebab mereka baru menyelesaikan Piala Dunia.

Jika Piala Dunia U-20 dipindah ke Qatar, menurut Gita tertutuplah kesempatan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia tahun 2040 dan Olimpiade 2036 yang rencananya akan dilaksanakan di Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Sebab peluang Israel untuk ikut Piala Dunia dan Olimpiade sangat besar. Indonesia bisa dianggap sebagai negara yang tidak bisa menerima kontingen dari negara lain yang diterima IOC dan FIFA."

"Kecuali IOC dan FIFA yang melarang Rusia karena telah melakukan invasi ke Ukraina. Sedangkan Israel tak dilarang baik oleh IOC maupun FIFA. Indonesia tak bisa mengatakan ingin menjadi tuan rumah untuk Piala Dunia dan Olimpiade namun tak mau menerima Israel,” kata Gita.

Sementara itu Pengamat Timur Tengah yang juga Dosen Hubungan Internasional Universitas Bina Nusantara, Tia Mariatul Kibtiah menilai isu penolakan timnas Piala Dunia U-20 Israel saat ini sudah dijadikan isu politik.

BERITA REKOMENDASI

Menurutnya partai atau pemimpin daerah yang menentang kehadiran timnas Israel hanya mencari muka dan ingin mendapatkan dukungan dari masyarakat yang selama ini mendukung kemerdekaan Israel.

Lanjut Tia, pemimpin daerah dan parpol yang mendadak mendukung kemerdekaan Palestina serta menolak timnas Israel, tak memiliki pengetahuan yang cukup mengenai konflik kedua negara tersebut.

“Kelihatan sekali penolakan terhadap timnas Israel ini dipolitisasi. Saya melihat ada faktor kepentingan politik domestik oleh politikus di Indonesia. Terlihat sekali beberapa kepala daerah yang tak setuju dengan kehadiran timnas Israel dari parpol tertentu. Sebab yang selama ini lantang menentang Israel adalah PKS."

"Motif kepala daerah dan parpol tersebut hanya untuk mendapatkan dukungan serta menarik simpati masyarakat yang selama ini tak memilih partai tersebut. Jika mendukung kehadiran timnas Israel popularitas mereka akan jatuh,” kata Tia.

Tia menjelaskan saat ini negara-negara Arab yang selama ini berkonflik langsung dengan Israel sudah menjalin hubungan diplomatik dan bisnis dengan mereka.

Seperti Uni Emirat Arab dan Bahrain.

Bahkan Saudi Arabia sudah mulai menjalin komunikasi diplomatik dengan Israel.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas