Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kontroversi Bupati Meranti yang Kena OTT KPK: Tolak Gubernur Riau hingga Laporkan Pendahulunya

Berikut deretan kontroversi Muhammad Adil, bupati Meranti yang terkena OTT KPK pada Kamis (6/4/2023) malam.

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Kontroversi Bupati Meranti yang Kena OTT KPK: Tolak Gubernur Riau hingga Laporkan Pendahulunya
KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA
Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil ditemui di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Rabu (21/12/2022). Berikut deretan kontroversi Muhammad Adil, Bupati Meranti yang terkena OTT KPK pada Kamis (6/4/2023) malam. 

Kendati demikian, Muhammad Adil mengaku ia tidak bisa menyampaikan keluhannya.

Baca juga: Profil Muhammad Adil, Bupati Meranti Ditangkap KPK, Hartanya Rp4,7 M, Pernah Sebut Kemenkeu Iblis

Bahkan, saat rapat bersama Kemenkeu via Zoom.

Ia juga sempat pergi ke Bandung untuk mengejar pihak Kemenkeu.

Namun, menurut Muhammad Adil, dirinya tidak bertemu pihak yang kompeten.

"Itu yang hadiri waktu itu entah staf atau apalah. Sampai pada waktu itu saya ngomong 'Ini orang keuangan isinya ini iblis atau setan'," jelasnya.

Ingin Pindah Negara

Pada kesempatan yang sama, Adil juga sempat berbicara terkait angkat senjata dan pindah kewarganegaraan.

Berita Rekomendasi

Pernyataan ini terlontar terkait protes pembagian DBH minyak ke Kabupaten Kepulauan Meranti.

Menurutnya, jumlah penerimaan DBH yang diterima pihaknya tidak sesuai.

"Di Riau ini mungkin kami paling banyak sekarang dibornya (minyak). Tapi pertanyaannya mengapa duit kami tak dibalikkan," tuturnya.

Tak hanya itu, Adil juga menyinggung terkait banyaknya masyarakat Kabupaten Meranti yang menganggur akibat pandemi Covid-19.

Baca juga: Harta Kekayaan Muhammad Adil, Bupati Meranti yang Sebut Kemenkeu Iblis, Total Rp4,78 Miliar

Hal ini, sambungnya, lantaran masyarakat tidak dapat bekerja di luar negeri.

“Pertanyaannya, minyaknya banyak, dapat besar, kok malah duitnya berkurang. Ini kenapa, apakah uang saya dibagi seluruh Indonesia? Makanya, maksud saya, kalau Bapak tidak mau ngurus kami, pusat tidak mau ngurus Meranti, kasihkan kami ke negeri sebelah,” kata Adil.

Setelah itu, dirinya pun juga menyinggung soal angkat senjata usai menganggap DBH minyak yang diberikan ke Kabupaten Meranti tidak sesuai.

“Kan saya ngomong, atau Bapak tak paham juga omongan saya? Apa perlu Meranti angkat senjata, tak mungkin kan. Ini menyangkut masyarakat Meranti yang miskin ekstrem Pak. Tadi kalau ngomong begini-begini dibagi rata itu salah Pak, dibagi rata ke mana?” pungkasnya.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Pekanbaru/Teddy Tarigan/Hendri Gusmulyadi)

Artikel lain terkait Bupati Meranti Ditangkap KPK

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas