93 Ribu Peserta Prakerja 2023 Tak Lagi Menganggur
Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja menemukan adanya 24 persen peserta yang tidak lagi menganggur setelah mengikuti program Prakerja
Penulis: Ashri Fadilla
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNEWS.COM, JAKARTA - Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja menemukan adanya 24 persen peserta yang tidak lagi menganggur setelah mengikuti program Prakerja.
Persentase tersebut merupakan hasil penghitungan sejak awal tahun hingga Mei 2023.
Total peserta yang mendaftar pada periode tersebut mencapai 390 ribu orang.
Artinya, ada lebih dari 93 ribu peserta Prakerja yang tak lagi menganggur.
"Pada skema normal, 24 persen dari yang menganggur sebelum program, saat disurvei menjadi bekerja atau berwirausaha," ujar Direktur Eksekutif Manajemen Pelakasana Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari dalam konferensi pers Rabu (31/5/2023).
Kemudian dari 390 ribu peserta, sebagian besar di antaranya merupakan perempuan, sebanyak 55 persen.
Persentase itu meningkat dari tahun 2020 hingga 2022, saat Prakerja masih merupakan program semi bansos.
Pada periode tersebut, peserta perempuan mencapai 51 persen.
"Ini menunjukkan bahwa Prakerja selalu hadir untuk semua angkatan kerja yang mau mengembangkan diri, bekerja maupun tidak bekerja, termasuk perempuan," kata Denni.
Pada periode yang sama, yaitu awal tahun hingga Mei 2023, kelompok usia muda juga mengalami peningkatan.
Hasil survei menunjukkan bahwa jumlah peserta pada kelompok umur 18-25 tahun naik 30 persen.
“Hal ini menggembirakan karena anak-anak muda Indonesia semakin tinggi minatnya untuk meningkatkan kemampuan melalui pelatihan,” ujar Denni.
Baca juga: Peserta Kartu Prakerja Gelombang 52 Segera Beli Pelatihan Pertama, Batas Akhir Pembelian Malam Ini
Semakin banyaknya peserta muda, beriringan dengan bertambahnya kesadaran untuk meningkatkan keterampilan lewat pelatihan Prakerja.
Berdasarkan data yang dihimpun Manajemen Prakerja pada 2023, 91 persen peserta prakerja berminat mengikuti pelatihan untuk meningkatkan keterampilan.
Sementara pada periode 2020 hingga 2021, hanya ada 84 persen peserta yang mengikuti pelatihan Prakerja untuk meningkatkan keterampilan.
"Hal ini menunjukkan program pemberian beasiswa pelatihan oleh Pemerintah ini semakin tepat sasaran untuk mendorong budaya belajar," katanya.