Indonesia Masuk Endemi, Pemerintah Tak Lagi Bayar Pengobatan Pasien Covid-19, Kini Beralih ke BPJS
Bagaimana skema pembiayaan pengobatan terhadap pasien Covid-19 setelah pemerintah mencabut status pandemi?
Penulis: Dewi Agustina
Nantinya pengobatan Covid-19 dengan BPJS juga akan dilakukan sesuai golongan keanggotaan.
"Kalau nanti sudah dinyatakan endemi otomatis menjadi penyakit infeksius biasa. Karena penyakit infeksius biasa, penanganannya juga biasa. Termasuk nanti biayanya akan dialihkan yang selama ini subsidi langsung oleh pemerintah nanti akan dialihkan ke BPJS," jelas Muhadjir di Gedung Rektorat Universitas Brawijaya, Sabtu (20/5/2023) lalu.
Sementara itu Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Siti Nadia Tarmizi mengatakan aturan turunan dari status endemi seperti pembiayaan vaksinasi dan pengobatan Covid-19 masih dibahas oleh pemerintah.
"Belum, masih dibahas. Ditunggu saja untuk teknisnya," ujar Siti saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (21/6/2023).
Baca juga: Menteri Kesehatan Budi Gunadi: Tahun 2023 Indonesia Bergeser dari Pandemi Covid-19 ke Endemi
Namun terkait pembiayaan pasien Covid-19 di rumah sakit secara umum nantinya akan mengikuti mekanisme yang ada kini yakni melalui BPJS Kesehatan maupun asuransi mandiri.
Tips Hindari Covid-19
Sementara, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam kesempatan wawancara awal pekan ini mengharapkan, masyarakat mengetahui bagaimana cara mencegah dan merawat diri saat terkena Covid-19.
"Masyarakat tahu prokes menghindari Covid-19, saat sehat percaya diri enggak pakai masker. Kalau tidak enak badan pakai masker," ujar Budi kata dia di gedung DPR RI, Jakarta, Senin (19/6/2023).
Di samping itu, ketika sakit Covid-19 berobatlah datang ke fasilitas kesehatan atau rumah sakit sama layaknya berobat penyakit lainnya.
Hal ini menjadi bagian paling penting saat transisi pandemi ke endemi yakni peran serta masyarakat.
"Kesadaran masyarakat mengenai kesehatan itu penting," ungkap mantan dirut Bank Mandiri ini.
Tetap Gunakan Masker
Hal senada diungkapkan Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI, Ngabila Salma mengingatkan bahwa masker tetap penting digunakan.
Khususnya jika sedang sakit atau berada di tempat berisiko.