Wakil Ketua Komisi IX DPR Charles Honoris Edukasi Warga Tentang Obat dan Makanan
Charles Honoris mengajak seluruh warga Pejagalan untuk bersama-sama dengan pemerintah dan Badan POM untuk berpartisipasi menjaga kesehatan makanan
Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris melakukan kunjungan ke kelurahan Pejagalan, Jakarta Utara bersama Badan POM untuk mengedukasi warga tentang Obat dan Makanan, serta mengenalkan layanan Badan POM bernama Cek KLIK.
Dalam kesempatannya, Charles Honoris mengajak seluruh warga Pejagalan untuk bersama-sama dengan pemerintah dan Badan POM untuk berpartisipasi menjaga kesehatan makanan dan obat-obatan.
"Badan POM merupakan salah satu alat negara yang bertugas memastikan itu. Tetapi tentunya tidak akan bisa optimal kalau tidak bersama-sama dengan masyarakat. Pemerintah bisa mengeluarkan kebijakan, Badan POM bisa melakukan kegiatan pengawasan, tetapi jika masyarakatnya tidak ikut berpartisipasi untuk memastikan obat-obatan dan makanan bisa dikonsumsi dengan aman, maka itu menjadi hal yang tidak mudah,” ucap Charles Honoris, Jumat (23/4/2023) kemarin.
Kegiatan ini dilakukan untuk mengedukasi warga Pejagalan agar peduli dengan makanan yang baik, sehingga terhindar dari makanan berbahaya melalui aplikasi Badan POM bernama Cek KLIK.
"Jadi Bapak Ibu tidak perlu repot dengan kemajuan teknologi digital. Kita semua punya handphone untuk bisa akses ke internet,” tutup Charles Honoris.
Sejalan dengan hal tersebut, Sri Astuti dari Pusat Analisis Kebijakan Obat dan Makanan Badan POM turut menyampaikan cara untuk memastikan produk makanan tersebut baik atau tidaknya, dengan melakukan scan barcode pada kemasan makanan dengan aplikasi Cek KLIK.
"Hanya menscan tanda barcode di kemasan makanan, kita akan melihat informasinya lebih jelas. Di situ ada nomor izin edar, informasi produknya, komposisi produknya bisa kita lihat disitu,” kata Sri Astuti.
Baca juga: BPOM Setujui Abemaciclib sebagai Obat Kanker Payudara Stadium Awal
Program edukasi bersama Charles Honoris dan Pusat Analisis Kebijakan Obat dan Makanan Badan POM ini dinilai tepat dilakukan, karena banyak masyarakat yang kurang peduli tentang zat berbahaya di dalam olahan pangan dan obat yang akan dikonsumsi.