Diduga Jiplak Halo-halo Bandung, Ahli Waris Ismail Marzuki Minta Lagu Helo Kuala Lumpur Di-takedown
Ahli waris pencipta lagu Halo-halo Bandung meminta lagu Helo Kuala Lumpur di-takedown dari kanal YouTube.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Sri Juliati
"Namun kami memohon untuk mengedepankan prinsip-prinsip kehati-hatian demi menjaga hubungan baik Indonesia dan Malaysia," katanya.
Sementara, Direktur Hak Cipta dan Desain Industri DJKI, Anggoro Dasananto mengungkapkan takedown yang dilakukan harus diawali dengan pelaporan terlebih dahulu oleh pelapor ke DJKI lewat Direktorat Penyidikan dan Penyelesaian Sengketa Kekayaan Intelektual.
Lantas, DJKI baru bisa menindaklanjuti aduan tersebut.
Anggoro juga mengatakan adanya koordinasi dengan pihak lain seperti Kominfo untuk menjalin komunikasi dengan YouTube terkait takedown lagu Helo Kuala Lumpur.
“Kami akan berkoordinasi dengan berbagai stakeholder terkait. Salah satunya adalah Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kominfo RI). Nantinya, Kominfo akan mengkomunikasikan dengan Youtube untuk melakukan take down,” kata Anggoro.
Baca juga: Ini Lirik Lagu Malaysia Helo Kuala Lumpur Nadanya Diduga Jiplak Halo-halo Bandung
Di sisi lain, perwakilan dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Ilham A Putera mengungkapkan KBRI Indonesia di Kuala Lumpur telah mengomunikasikan dugaan penjiplakan tersebut ke Kementerian Komunikasi dan Multimedia Malaysia.
Ilham mengatakan pihak Malaysia perlu waktu 15-30 hari untuk memberikan tanggapan.
“Pada dasarnya, pemerintah serta masyarakat tidak perlu terlalu reaktif menanggapi hal ini karena ada kemungkinan tindakan dugaan pelanggaran hak cipta Lagu Halo, Halo Bandung ini dilakukan oleh swasta,” imbau Ilham.
Sebagai informasi, lagu Helo Kuala Lumpur viral di media sosial usai diduga menjiplak Halo-halo Bandung karya Ismail Marzuki.
Lagu tersebut pun diunggah di kanal YouTube berbahasa Melayu, Kanak TV.
Ternyata, lagu tersebut diunggah pada Mei 2020 dan baru viral di media sosial beberapa pekan lalu.
Berdasarkan pantauan Tribunnews.com, ada beberapa kata yang diubah dalam lagu Helo Kuala Lumpur itu seperti kata sapaan dari lirik asli Halo-halo Bandung.
Semisal, kata 'beta' dibuah menjadi 'saya, kata 'periangan' diganti jadi 'keriangan', dan frasa 'sekarang telah menjadi lautan api, mari Bung rebut kembali' diganti jadi 'sekarang sudah semakin maju, aku suka sekali.'
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)