Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pembelian Beras Dibatasi, Jusuf Kalla: Kita Tak Bisa Mengurangi Makan

Menurut JK, Pemerintah perlu untuk mencari alternatif kebijakan dalam menghadapi permasalahan pangan ini.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Pembelian Beras Dibatasi, Jusuf Kalla: Kita Tak Bisa Mengurangi Makan
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Warga antre membeli beras murah pada gelaran Operasi Pasar (OP) Beras Medium di kawasan Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat (Monpera Jabar), Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (19/9/2023). Pemerintah membatasi pembelian beras pada ritel modern. Pembatasan ini diberlakukan untuk beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah membatasi pembelian beras pada ritel modern. Pembatasan ini diberlakukan untuk beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

Menanggapi hal tersebut, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan situasi ini cukup sulit, mengingat masyarakat tidak bisa mengurangi porsi makan.

Baca juga: Buwas Tak Larang Beras SPHP Dijual di Shopee: Itu Beri Kemudahan Bagi Konsumen

"Memang sulit. Beras itu bahan pokok. Kita enggak bisa kurangi makan," kata JK di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (4/10/2023).

Meski dibatasi, JK menilai sebaiknya pasokan beras tetap diperhatikan oleh Pemerintah.

Masalah kesulitan beras, menurut JK, juga dialami oleh negara-negara lain.

Menurut JK, Pemerintah perlu untuk mencari alternatif kebijakan dalam menghadapi permasalahan pangan ini.

BERITA REKOMENDASI

"Jadi walaupun dibatasi, tetap yang penting suplly-nya. Memang seluruh dunia alami, bukan hanya kita. Jadi kita akan usaha, jadi harus ada alternatif lah," tutur JK.

Mengenai peningkatan produksi, JK menilai saat ini situasinya sedang sulit untuk dilakukan.

Dirinya menawarkan pemanfaatan pangan alternatif selain beras untuk dikonsumsi masyarakat.

Baca juga: Operasi Pasar Diklaim Sukses Turunkan Harga Beras di Pasar Cipinang 11 Persen

"Waktunya Sulit sekarang ini. Alternatif makan ubi, makan apa untuk daerah tertentu. Mau bagaimana lagi seluruh dunia begini," pungkas JK.

Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) atau Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, pengaturan pembatasan pembelian beras di ritel modern dikhususkan pada beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang digelontorkan oleh Perum Bulog.

Arief menegaskan bahwa beras SPHP yang berasal dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) ini merupakan strategi pemerintah untuk memperluas jangkauan penyaluran sehingga masyarakat dapat lebih mudah memperolehnya.

"Untuk jenis beras yang dibatasi 2 pack di pasar ritel, hanya berlaku untuk beras SPHP yang dari Bulog. Kalau untuk beras komersial, itu tergantung dari kebijakan ritel masing-masing," kata Arief dalam keterangannya, Selasa (3/10/2023).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas