Tingkatkan Kualitas Produksi Perikanan Budi Daya, KKP Gelar Booth Konsultasi di ILDEX Indonesia 2023
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengadakan booth konsultasi pada acara ILDEX Indonesia 2023 untuk mendukung kualitas produksi perikanan.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budi Daya terus meningkatkan layanan pengujian kesehatan ikan sebagai upaya dalam menjaga kualitas produksi perikanan budi daya di Indonesia.
Peningkatan tersebut ditandai dengan pengadaan booth konsultasi pada kegiatan The 6th International Livestock, Dairy, Meat Processing, and Aquaculture Exposition (ILDEX) Indonesia 2023 di Tangerang, Banten.
“Para pelaku usaha bisa langsung melakukan konsultasi terkait pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan atau pelayanan pengujian mutu obat ikan serta bisa konsultasi bagaimana penyusunan dokumen teknis obat ikan di Booth KKP,” ujar Dirjen Perikanan Budi Daya Tb Haeru Rahayu yang sangat apresiasi dengan kegiatan ILDEX Indonesia 2023.
Dirjen Tebe menjelaskan, KKP memiliki unit kerja yang fokus melayani pengujian kesehatan ikan, yaitu Balai Pengujian Kesehatan Ikan dan Lingkungan (BPKIL) Serang.
Baca juga: Empat ASN Inovatif KKP Terima Tanda Kehormatan Satyalencana Wira Karya dari Presiden Jokowi
Unit kerja ini juga bertugas melakukan pengujian residu, pakan ikan, lingkungan budi daya, kelayakan mutu, khasiat dan keamanan obat ikan se-Indonesia.
Tebe meminta pembudidaya memaksimalkan pelayanan konsultasi pengujian untuk mengetahui lebih lanjut mengenai layanan yang diberikan. Layanan konsultasi pengujian tersebut diberikan secara gratis.
Untuk peningkatan kualitas hasil perikanan budi daya, Tebe juga mendorong pembudidaya menerapkan Good Aquaculture Practices (GAP) yang dibuktikan dengan perolehan sertifikasi Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB), Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB), Cara Pembuatan Pakan Ikan yang Baik (CPPIB) dan Cara Pembuatan Obat Ikan yang Baik (CPOIB).
Semua sertifikasi tersebut akan memberikan jaminan kualitas produksi perikanan budi daya, sehingga komoditas yang dihasilkan akan berkontribusi pada ketahanan pangan dan meminimalisir terjadinya kekurangan gizi di tengah masyarakat.
Selain itu, GAP dapat menjamin kegiatan budi daya aman bagi kelestarian lingkungan.
Baca juga: Aksi Jemput Bola KKP Mampu Geliatkan Iklim Usaha Sektor Kelautan dan Perikanan
"Dengan penerapan Good Aquaculture Practice (GAP) membuat produk-produk hasil budi daya dari Indonesia dapat memenuhi kebutuhan pasar baik regional maupun global," pungkasnya.
Sementara itu Kepala BPKIL Serang, Toha Tusihadi menjelaskan BPKIL Serang juga memberikan pelayanan berupa inovasi smart kit seperti uji cepat di lapangan parameter nitrit, fosfat dan alkalinitas.
Para pelaku usaha saat ini juga bisa merasakan manfaat dari hasil inovasi aplikasi Si PRIMA untuk pengujian mutu dan lapang obat ikan menjadi lebih praktis.
“Inovasi smart kit nitrit, fosfat dan alkalinitas adalah sebagai bukti komitmen serta implementasi BPKIL Serang dalam memberikan pelayanan, sehingga mampu menjangkau sebagian besar wilayah kerja kami yang meliputi seluruh Indonesia secara efektif dan efisien. Para pembudidaya ikan dapat mudah melakukan pemantauan kondisi perairan lingkungan budidaya secara rutin dan berkala,” ucap Toha.
Toba berharap, inovasi tersebut dapat menarik minat lebih banyak pelaku usaha untuk bergelut dalam bidang usaha pengembangan perikanan budi daya, sehingga dapat meningkatkan kualitas produktivitas perikanan budi daya.
Baca juga: BUBK Kebumen Buatan KKP Raih Penghargaan Excellent Award di Ajang Indonesia Award 2023
Sementara itu, Penanggung Jawab Teknis Obat Ikan Behn Meyer, Deddi Setiady mengatakan, konsultasi penyusunan teknis obat ikan yang diberikan BPKIL Serang sangat informatif.
Menurut Deddi, mekanisme dan prosedur dalam pengujian mutu obat ikan dari BPKIL Serang sangat mudah dipahami.
“Kami sangat berterima kasih kepada KKP yang telah memberikan kemudahan baik dari sisi prosedur maupun waktu bagi para produsen obat ikan terkait pendaftaran produknya. Hanya kami berharap agar fasilitas sarana dan prasarana dapat ditingkatkan sehingga pelayanan bisa lebih cepat lagi,” ujar Deddi.(*)
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia