Akademisi UI Nilai Anton Tifaona Sosok Inovatif Bertalenta Unggul
Avanti mengungkapkan sosok Anton sangat menginspirasi bagi talenta yang berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT).
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Dr Avanti Fontana, mengungkapkan sosok Anton Enga Tifaona memiliki perjalanan karier yang dapat dijadikan contoh.
Dirinya mengungkapkan dalam perjalanan kariernya, banyak inovasi yang dilahirkan oleh Anton.
Perjalanan hidup Anton, kata Avanti, terdapat dalam buku otobiografinya berjudul Pro Deo et Patria.
"Saya melihat betul-betul dengan mengambil bait dari buku Pro Deo et Patria. Perjalanan Anton dari Lembatta sampai dengan perjalanan berkarier banyak inovasi terobosan. Itu perjalanan talenta unggul," tutur Avanti dalam Seminar Nasional "Matahari Dari Timur Untuk Indonesia" di PTIK, Jakarta, Sabtu (27/1/2024).
Avanti mengungkapkan sosok Anton sangat menginspirasi bagi talenta yang berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Peristiwa yang dialami bapak Anton itu bisa melengkapi rancangan manajemen talenta untuk Indonesia khususnya NTT, spesifik lagi untuk Lembatta," tuturnya.
Seperti diketahui, Antonius Stephanus Enga Tifaona yang lahir di Imulolong, kabupaten Lembata 21 Agustus 1934 mengabdi sebagai anggota Polri selama 30 tahun, sejak 1959 hingga 1989.
Anton mengawali pendidikannya di Sekolah Rakyat di Lamalera, Lembata. Ia kemudian melanjutkan ke Standard School di Larantuka serta menyelesaikan pendidikan menengah di SMP Seminari, Todabelu Mataloko. Anton remaja menamatkan sekolah dari SMA Syuradikara, Ende.
Ia selanjutnya masuk Sekolah Agen Polisi Negara (SPN), Sukabumi (1959) dan mengikuti berbagai pendidikan lanjutan seperti Manajemen Hankam dan Senior Officer Course.
Pada 1963, Anton yang menyelesaikan pendidikan sebagai Sarjana Muda PTIK lalu ditugaskan di Polda NTT. Selanjutnya sebagai mahasiswa PTIK Wajib Praktik Anton ditempatkan sebagai Komandan Resort Kepolisian (DANRES) Ngada, NTT pada Juni 1965.
Selanjutnya sejak 1967, Anton dipercayakan mengemban sejumlah jabatan dimulai dengan menjadi Sekertaris Pribadi PANGANDAK (Panglima antar Daerah Kepolisian) Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada 1967.