Antisipasi Kemacetan saat Arus Mudik, Jenis Kendaraan akan Dipisah di Pelabuhan Jawa-Sumatera
Aturan ini berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Polri, Kemenhub, pihak pelabuhan hingga instansi terkait lainnya.
Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Muhammad Zulfikar
"Puncak mudik itu sekitar tanggal 5 ya antara tanggal 5 April dan puncak baliknya tanggal 15 April. itu kita prediksinya seperti itu," kata Dirgakkum Korlantas Polri, Brigjen Pol Raden Slamet Santoso usai menggelar Tactical Floor Game (TFG) di Hotel Borobudur, Rabu (6/3/2024).
Untuk mengantisipasi kemacetan saat arus mudik dan arus balik tersebut, seluruh jajaran Direktorat Lalu Lintas hadir dalam TFG itu untuk nantinya memahami cara bertindak baik teknis maupun taktis.
"Tadi sudah di TFG kan sudah cukup baik, bagus. Mudah-mudahan ini semua bisa berjalan dengan baik. Sehingga masyarakat dapat melaksanakan beribadah dan mudik dengan baik, sehat, selamat dan nyaman. Itu harapan kita," ucapnya.
Di sisi lain, nantinya Operasi Ketupat akan membentuk Satgas Keselamatan dan Ketertiban Lalu Lintas (Kamseltibcarlantas), kemudian, mendirikan Pos Pengamanan (Pospam) dan Pos Pelayanan (Posyan).
Selain itu juga membentuk tim yang diperuntukkan mengantisipasi kecelakaan lalu lintas.
"Ada penggelaran tim atau tim patroli, tim urai, tim ganjel supaya tidak terjadi kecelakaan, dan tim patroli panduan khususnya untuk panduan untuk kecepatan sehingga semua bisa terantisipasi dengan baik," jelasnya.
Baca juga: Angkutan Barang Akan Dibatasi selama Mudik Lebaran 2024, Ini Jadwal dan Daftar Jalannya
136 Juta Masyarakat akan Mudik
Sebelumnya, Polri memprediksi jumlah masyarakat yang akan mudik lebaran 2024 akan bertambah dibandingkan 2023 hingga 6 persen.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan total masyarakat yang akan mudik diprediksi hingga 136 juta orang.
"Korlantas Polri kalau melihat data pada tahun lalu ada sekitar 123 juta lebih masyarakat Indonesia yang melakukan mudik dan berwisata selama masa libur Idul Fitri pada 2023," kata Trunoyudo kepada wartawan, Rabu (6/3/2024).
"Sedangkan dipergerakan hasil prediksi dan analisa tahun ini kemungkinan akan bertambah 5-6 persen atau kurang lebih di angka 136 juta masyarakat," sambungnya.
Untuk itu, Trunoyudo mengatakan pihaknya bersama stakeholder terkait akan melangsungkan rapat koordinasi (rakor) untuk membahas soal pengaturan arus lalu lintas.
"Rekayasa lalu lintas ini dituangkan tentunya juga pada SKB (surat keputusan bersama) dengan stakeholder terkait ada beberapa pola lalu lintas yang akan diberlakukan yakni sistem contra flow, one way dan pembatasan operasional angkutan barang sumbu 3," ucapnya.
Nantinya sistem rekayasa lalu lintas akan diprioritaskan di jalan Tol Trans Jawa untuk mengantisipasi kemacetan saat mudik lebaran.
"Sistem contraflow diberlakukan mulai dari km 36, sedangkan sistem one way diterapkan mulai dari km 72 Tol Cipali sampai dengan km 414 Tol Kalikangkung, tentunya ini mendasari dari hasil analisa dan evaluasi tahun lalu," ucapnya.