Polisi Sempat Tolak Laporan Wanita Korban Rudapaksa Ketua PSI Jakbar, Alasannya Masih Masa Pemilu
Laporan korban rudapaksa Ketua PSI Jakarta Barat (Jakbar) sempat ditolak polisi karena alasan masih dalam masa Pemilu.
Penulis: Rifqah
Editor: Garudea Prabawati
Selang beberapa waktu kemudian, W mengaku dihubungi Norman dan diajak makan malam bersama.
Baca juga: Ketua PSI Jakarta Barat Diduga Lecehkan Seorang Perempuan, Ini Tanggapan Grace Natalie
"Dia mengarahkan saya untuk keluar dari DPD. Saya diarahkan ke tempat lain, saya di drop di Indomaret dengan alasan suruh cari makan dulu karena ada makanan rekomendasi yang enak yang dia tahu," ungkap W.
Sesampainya di sana, W dijemput oleh Norman.
Namun, bukannya kembali ke kantor DPP PSI Jakarta Barat, W malah dibawa ke rumah Norman.
"Tapi pas sampai sana, saya dijemput sama pelaku bukan balik ke DPD untuk urusan pekerjaan, saya malah dibawa kabur ke rumahnya," papar W.
Setelah sampai di rumah pelaku, W mengaku di sanalah ia dirudapaksa oleh Norman.
Padahal, saat itu, W mengatakan, masih dalam kondisi menstruasi.
Setelah melakukan aksinya tersebut, Norman kemudian mengunci W di dalam kamar hingga pagi.
Di dalam kamar, W melihat seperti ada kamera yang terpasang dan diduga untuk mengancam W agar tak melaporkan kejadian itu.
"Saya mau coba kabur lewat jendela tapi diteralis besi, saya minta tolong lepasin tapi gak dibukain pintunya," kata dia.
Hingga berita ini terbit, Norman belum memberikan respons saat dimintai konfimasi oleh awak media.
Sebagian artikel ini telah tayang di Wartakotalive.com dengan judul Laporan Korban Pelecehan Ketua DPD PSI Jakbar Ditolak karena Pemilu?dan di TribunJakarta.com dengan judul Korban Pelecehan Ketua PSI Jakbar: Dirudapaksa Pelaku Saat Baru Sehari Jadi Buzzer Partai
(Tribunnews.com/Rifqah) (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra) (Wartakotalive.com/Nuri Yatul Hikmah)