Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kapan Vaksinasi DBD Bisa Dilakukan Pascarawat Inap karena Demam Berdarah?

Demam Berdarah Dengue (DBD) berpotensi menjangkit seseorang lebih dari sekali, dan infeksi berikutnya berisiko lebih parah.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
zoom-in Kapan Vaksinasi DBD Bisa Dilakukan Pascarawat Inap karena Demam Berdarah?
Shutterstock
Ilustrasi bahaya Demam Berdarah Dengue (DBD) 

Ikatan Dokter Anak Indonesia Cabang DKI Jakarta (IDAI JAYA) pun menggandeng PT Takeda Innovative Medicines menyelenggarakan Indonesia Dengue Summit yang pertama, yang bertepatan dengan ASEAN Dengue Day yang diperingati pada tanggal 15 Juni setiap tahunnya.

Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia Cabang DKI Jakarta Prof. Dr. dr. Rismala Dewi, Sp.A(K), menuturkan, pihaknya menyadari pentingnya pencegahan DBD yang terintegrasi dan komprehensif. Oleh karena itu, organisasi profesi, termasuk salah satunya adalah IDAI merekomendasikan imunisasi DBD kepada anak-anak usia 6-18 tahun. 

Langkah ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan perlindungan optimal kepada anak-anak, yang merupakan kelompok paling rentan terhadap infeksi dengue, tetapi juga untuk secara signifikan mengurangi risiko kematian akibat penyakit ini. 

Program vaksinasi pun telah dijalankan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

Kalimantan Timur merupakan daerah endemik DBD, karenanya Dinkes Provinsi Kalimantan Timur berinisiatif melaksanakan pilot program imunisasi DBD di kota Balikpapan dengan target 9.800 anak-anak SD usia 6-14 tahun. 

"Sampai dengan bulan Februari 2024, tercatat hampir 99 persen peserta telah mendapatkan dosis pertama, dan vaksin dapat ditoleransi dengan baik," kata Ketua Komite Daerah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Kaltim dr. William S. Tjeng, Sp.A(K).

Ke depannya Dinkes Kalimantan Timur akan meneruskan program imunisasi ke kota Samarinda dengan target 2.750 anak-anak rentang usia yang sama.

BERITA TERKAIT

Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines Andreas Gutknecht berharap acara ini dapat menjadi sebuah wadah untuk peningkatan kapasitas yang berkelanjutan bagi para profesional kesehatan di Indonesia dalam penanganan DBD, serta memberikan informasi tepercaya seputar DBD kepada masyarakat. 

"Kami mendukung edukasi pada tenaga kesehatan sebagai garda terdepan dalam hal pencegahan, deteksi, dan penanganan DBD. Salah satunya adalah melalui Indonesia Dengue Summit ini," ujar dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas