Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Projo Duga Kasus Ransomware PDNS Dipolitisasi Pendukung Capres yang Kalah di Pilpres 2024

Handoko menilai, ada upaya dari pihak tertentu untuk mempolitisasi kasus tersebut dengan tujuan menyerang Budi Arie.

Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Projo Duga Kasus Ransomware PDNS Dipolitisasi Pendukung Capres yang Kalah di Pilpres 2024
Tribunnews.com/Ibriza Fasti Ifhami
Sekjen DPP Projo Handoko, dalam konferensi pers di kantor DPP Projo, di Jakarta Selatan pada Jumat (28/6/2024). 

"Ah, no comment kalau itu, itu haknya masyarakat untuk bersuara," ujar Budi Arie, ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (27/6/2024).

Budi mengatakan, hasil rapat Kemenkominfo dengan Komisi I DPR RI belum menemukan adanya indikasi kebocoran data akibat serangan ransomware tersebut.

Ia juga memastikan pemerintah akan membereskan segala masalah yang muncul akibat peretasan PDN.

"Yang pasti tadi hasil rapat dengan Komisi I kita tidak ada indikasi dan belum ada bukti terjadinya kebocoran data," imbuhnya.

Desakan agar Budi Arie mundur dari jabatan Menkominfo pertama kali disuarakan oleh Southeast Asia Freedom of Expression Network (Safenet).

Baca juga: Alasan Pemerintah Enggan Bayar Tebusan Rp131 Miliar ke Peretas PDNS

Untuk mendesak Budi Arie mundur, Safenet menggalang petisi melalui situs change.org.

Direktur Eksekutif Safenet, Nenden Sekar Arum mengatakan, petisi itu digulirkan untuk mengampanyekan bahwa ada pihak yang harus bertanggung jawab atas peretasan tersebut.

Berita Rekomendasi

“Kami menyasar Budi Arie itu karena dia memang Menteri Kominfo yang Kominfo adalah lembaga yang punya tanggung jawab terhadap PDNS ini,” ucap Nenden, dikutip dari Kompas.com, Kamis (27/6/2024).

Nenden lantas mengungkit posisi Menkominfo beberapa periode terakhir.

Menurutnya, jabatan Menkominfo belakangan ini diisi perwakilan partai politik dengan kapasitas yang meragukan.

Padahal, ujar Nenden, Menkominfo seharusnya diisi figur yang memiliki wawasan terkait perkembangan teknologi dan digital, meski tidak harus secara teknis.

Baca juga: Pusat Data Nasional Dibobol, Jokowi Kumpulkan Pejabat di Istana

"Sayangnya itu yang kita lihat tidak ada pada menteri saat ini. Jadi, pemahaman terhadap ekosistem digital, terhadap tata kelola internet itu menjadi sangat minim kalau kita lihat di si Menkominfo saat ini,” kata dia.

Dalam kesempatan itu, Nenden turut memberikan pesan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar tidak menjadikan jabatan Menkominfo sebagai hadiah atau giveaway bagi parpol pengusungnya.

Ia meminta Jokowi menyadari kesalahannya karena menunjuk orang yang tidak kompeten di bidang ini.

“Jangan giveaway terus, dari kemarin kan giveaway terus untuk Menkominfo ini. Padahal ini adalah posisi yang sangat strategis apalagi kita udah enggak bisa lepas lah dari dunia digital,” ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas