Presiden Prabowo Pimpin Rapat Bahas Kondisi Sritex, Pemerintah Terus Monitor Nasib Karyawan
Menurut Airlangga pemerintah masih menyusun langkah teknis untuk menyelamatkan perusahaan tersebut.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas membahas penyelamatan perusahaan tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) di Sukoharjo yang dinyatakan pailit oleh Pengadilan Negeri Niaga Semarang.
Sejumlah Menteri hadir dalam rapat tersebut diantaranya Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, dan lainnya.
Baca juga: Siang Ini Menaker Yassierli Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Nasib Sritex?
Dalam arahannya Prabowo meminta perusahaan Sritex tetap berjalan.
"Tadi rapat dengan bapak presiden, yang pertama tentu beliau ingin update mengenai situasi terkini mengenai situasi industri tekstil, salah satunya Sritex dan arahannya beliau agar perusahaan tetap berjalan," kata Airlangga usai rapat.
Menurut Airlangga pemerintah masih menyusun langkah teknis untuk menyelamatkan perusahaan tersebut.
Pada tahap awal, Ditjen Bea Cukai akan mengizinkan Sritex untuk melakukan ekspor. Karena perusahaan yang dinyatakan pailit sudah tidak bisa melakukan ekspor/impor.
Baca juga: Permendag Nomor 8 Tahun 2024 Biang Kerok Hancurnya Sritex, Komisaris: Kita Terdisrupsi Terlalu Dalam
"Tahap sekarang kita monitor dulu yang pertama bea cukai sudah menyetujui bahwa impor ekspornya bisa terus berjalan dan ini dulu pernah dilakukan di kawasan berikat di daerah Jawa Barat. Jadi akan diberlakukan sama sehingga impor ekspornya terus berjalan sehingga kondisi perusahaan tidak terhenti," katanya.
Sementara itu Menteri Ketenagakerjaan Yassierli memastikan bahwa tidak ada PHK karyawan Sritex sekarang ini. Pemerintah terus memonitor nasib karyawan Sritex.
"Sampai saat ini belum ada laporan adanya PHK," katanya.