Ayah Gamma: Saya Sangat Sakit Hati dan Terpukul, Anak Saya Sudah Meninggal Dunia Malah Difitnah
Setelah berhari-hari memilih diam, ayah dari Gamma ini mencurahkan isi hatinya setelah anaknya tewas ditembak polisi di Semarang, Jawa Tengah.
Editor: Hasanudin Aco
Namun pada pukul 22.00, Gamma tak kunjung pulang sehingga nenek dan kakaknya terus menelpon tetapi tak kunjung direspon.
Andi lantas mencari Gamma ke tempat latihan tetapi sudah sepi.
Dia juga sempat ke rumah SA sahabat dari Gamma tetapi tidak ketemu.
Ayah korban lalu menelusuri sejumlah ruas jalan di Jrakah, Krapyak, Hanoman, dan jalur arah pulang tetapi tak menemukan jejak Gamma.
"Saya cari sambil telpon sampai puluhan kali. Handphone aktif tapi tidak diangkat," bebernya.
Dia pun syok ketika mendengar kabar bahwa Gamma sudah meninggal dunia di rumah sakit.
Kabar pertama kali yang keluarga peroleh adalah Gamma meninggal dunia karena tawuran bukan ditembak polisi.
"Saya sangat sakit hati dan terpukul. Anak sudah meninggal dunia malah difitnah," ungkapnya.
Gamma yang disebut sebagai pelaku tawuran dan anggota gangster dibantah oleh Andi. Dia menyebut, sangat memahami kepribadian Gamma.
"Saya tidak percaya disebut pelaku gangster. Saya tahu kepribadian anak saya," ujarnya.
Buruh sopir forklift di Pelabuhan Tanjung Emas ini berharap, kasus pembunuhan anaknya dibuka secara terang benderang.
"Kasus ini jangan ditutupi jangan direkayasa," katanya.
Tidak Diundang Bicara di DPR
Komisi III DPR menggelar rapat dengar pendapat di Jakarta, Selasa (3/12/2024) kemarin.
Rapat itu terkait kasus penembakan yang dilakukan polisi di Semarang, Jawa Tengah.