Paragraf Berdasarkan Pola Penalaran: Deduktif, Induktif, Ineratif, hingga Ide Pokok Menyebar
Paragraf dibedakan berdasar pola penalaran, di antaranya, deduktif, induktif, ineratif, hingga ide pokok menyebar.
Penulis: Faishal Arkan
Editor: Pravitri Retno W
Contoh Paragraf
Salju yang turun dari langit memberikan hiasan yang indah untuk bumi.
Beberapa kota disulap dengan nuansa putih, menghasilkan pemandangan cantik dan memikat bagi penikmat keindahan.
Hawa dinginnya semakin hari menggigit kawasan-kawasan yang beriklim subtropis dan sedang ini.
Inilah musim dingin yang terjadi di negeri matahari terbit.
Penjelasan
Paragraf tersebut, diawali perincian yang berupa peristiwa-peristiwa khusus.
Peristiwa khusus itu berupa salju yang turun, keadaan kota yang memutih karena salju, dan hawa dingin yang menyelimuti beberapa wilayah di Jepang.
Semua peristiwa khusus itu kemudian disimpulkan bahwa itulah keadaan Jepang saat musim dingin.
Tulisan dengan pemaparan semacam itu dapat dikategorikan sebagai paragraf induktif, suatu paragraf yang dimulai dengan hal khusus kemudian diakhiri dengan pernyataan umum yang merupakan kalimat topiknya.
3. Paragraf Deduktif-Induktif (Campuran)
Paragraf deduktif-induktif adalah paragraf yang kalimat topiknya terdapat pada bagian awal dan akhir paragraf.
Meskipun ada dua kali pemunculan kalimat topik, hal itu bukan berarti gagasan utamanya ada dua.
Adanya dua kalimat topik itu hanya merupakan bentuk pengulangan gagasan utama untuk mempertegas informasi.
Paragraf dengan pola ini dimulai dari pernyataan yang bersifat umum.
Diikuti pernyataan-pernyataan yang bersifat khusus sebagai penjelas dan diakhiri pernyataan umum lagi yang merupakan pengulangan gagasan utama.
Biasanya gagasan utama pada akhir paragraf dikemas dengan kalimat topik yang agak berbeda dengan kemasan kalimat topik pertama.
Contoh Paragraf
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa tingginya kolesterol merupakan faktor risiko yang paling besar yang menyebabkan seseorang terserang penyakit jantung koroner.
Hampir 80% penderita jantung koroner di Eropa disebabkan kadar kolesterol dalam tubuh yang tinggi.
Bahkan, di Amerika hampir 90% penderita jantung koroner disebabkan penderita makan makanan yang berkadar kolesterol tinggi.
Begitu juga di Asia, sebagian besar penderita jantung koroner disebabkan oleh pola makan yang banyak mengandung kolesterol.
Dengan demikian, kolesterol merupakan penyebab utama penyakit jantung koroner.
Penjelasan
Gagasan utama paragraf tersebut adalah kolesterol merupakan penyebab penyakit jantung koroner.
Gagasan utama itu kemudian diikuti oleh tiga kalimat penjelas.
Ketiga kalimat penjelas tersebut, di antaranya:
- Hampir 80% penderita jantung koroner di Eropa disebabkan kadar kolesterol dalam tubuh yang tinggi.
- Di Amerika hampir 90% penderita jantung koroner disebabkan penderita makan makanan yang berkadar kolesterol tinggi.
- Di Asia sebagian besar penderita jantung koreoner disebabkan oleh pola makan yang banyak mengandung kolesterol.
Ketiganya merupakan penjelas atau penegas bahwa kolesterol menjadi penyebab utama penyakit jantung koroner.
4. Paragraf Ineratif
Paragraf inretaif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di tengah-tengah paragraf.
Paragraf ini diawali kalimat-kalimat penjelas sebagai pengantar kemudian diikuti gagasan utama dan ditambahkan lagi kalimat-kalimat penjelas untuk mempertegas informasi.
Contoh Paragraf
Gunung Sinabung di Sumatera Utara meletus.
Belum reda letusan Gunung Sinabung, Gunung Kelud di Jawa Timur juga meletus.
Selain gunung berapi yang meletus itu, banjir terjadi di beberapa daerah.
Ibu kota Jakarta, seperti tahun-tahun sebelumnya, dilanda banjir.
NTT yang sering mengalami kekeringan juga dilanda banjir.
Indonesia memang sedang ditimpa banyak musibah dan bencana.
Bencana-bencana tersebut menelan korban, baik harta maupun jiwa.
Padi di sawah-sawah yang siap panen menjadi gagal panen.
Sayur mayur yang banyak ditanam dan dihasilkan di lereng-lereng gunung juga hancur sehingga harga di pasar menjadi melambung.
Penjelasan
Gagasan utama paragraf tersebut adalah Indonesia sedang ditimpa banyak musibah dan bencana.
Dalam menyampaikan informasi penulis memulai dengan menampilkan hal-hal yang bersifat khusus.
Penulis mengawalinya dengan menampilkan bermacam-macam peristiwa yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia.
Kemudian, menyimpulkannya dalam bentuk kalimat topik.
Untuk menegaskan bahwa semua yang terjadi itu merupakan musibah yang menimpa masyarakat Indonesia.
Penulis menambahkan informasi yang berupa akibat dari bencana tersebut.
5. Ide Pokok Menyebar
Paragraf dengan pola semacam ini tidak memiliki kalimat utama.
Pikiran utamanya menyebar pada seluruh paragraf atau tersirat pada kalimat-kalimatnya.
Contoh Paragraf
Matahari belum tinggi benar.
Embun masih tampak berkilauan.
Warna bunga menjadi sangat indah diterpa sinar matahari.
Tampak kupu-kupu dengan berbagai warna terbang dari bunga yang satu ke bunga yang lain.
Angin pun semilir terasa menyejukkan hati.
Penjelasan
Gagasan utama paragraf tersebut tidak terdapat pada kalimat pertama, kedua, dan seterusnya.
Untuk dapat memahami gagasan utama paragraf itu, pembaca harus menyimpulkan isi paragraf itu.
Dengan memerhatikan setiap kalimat dalam paragraf itu, kita dapat menyarikan isinya, yaitu gambaran suasana pada pagi hari yang cerah.
Inti sari itulah yang menjadi gagasan utamanya
Baca juga: Materi Sekolah: Pengertian Seni Musik, Periode Perkembangan Musik, Jenis, serta Contoh Alat Musik
(Tribunnews.com/Arkan)