Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gangguan dan Kelainan Sistem Gerak, Ini Upaya Mencegah dan Mengatasinya

Berikut gangguan dan kelainan pada sistem gerak dan upaya mencegah serta mengatasinya.

Penulis: Katarina Retri Yudita
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Gangguan dan Kelainan Sistem Gerak, Ini Upaya Mencegah dan Mengatasinya
freepik/jcomp
Ilustrasi tulang belakang - Berikut gangguan dan kelainan pada sistem gerak dan upaya mencegah serta mengatasinya. 

Tulang belakang manusia yang normal tidaklah lurus, tetapi melengkung.

Bentuk tulang belakang memengaruhi bentuk tubuh manusia.

Tiga kelainan tulang belakang yang umum terjadi adalah lordosis, kifosis, dan skoliosis.

Struktur Tulang Penderita Kifosis, Lordosis, dan Skoliosis
Struktur Tulang Penderita Kifosis, Lordosis, dan Skoliosis (Tangkapan layar repositori.kemdikbud.go.id)

- Kifosis

Kifosis merupakan kelainan dengan melengkungnya tulang belakang yang berlebihan di bagian dada ke arah belakang.

Penderita kifosis tubuhnya terlihat bungkuk.

Kifosis dapat disebabkan karena penyakit (misalnya TBC dan riketsia) atau kebiasaan duduk yang salah.

Berita Rekomendasi

- Lordosis

Lordosis merupakan kelainan dengan melengkungnya tulang belakang yang berlebihan ke arah depan di bagian pinggang.

Orang yang mengalami kelainan ini pinggangnya terlihat lebih menonjol ke depan.

Lordosis dapat disebabkan karena perut penderita yang terlalu besar (misalnya karena hamil atau kegemukan), riketsia, atau karena kebiasaan duduk yang salah.

- Skoliosis

Skoliosis adalah melengkungnya tulang belakang ke arah samping.

Skoliosis dapat disebabkan oleh polio atau kebiasaan duduk atau berposisi yang salah.

Upaya menjaga kesehatan sistem gerak pada manusia

Setelah mengetahui beberapa gangguan atau kelainan yang terjadi pada sistem gerak, maka seseorang harus dapat mengantisipasi agar tidak mengalami gangguan-gangguan tersebut.

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan sistem gerak adalah sebagai berikut:

- Meningkatkan kandungan kalsium dalam asupan makanan.

Makanan yang banyak mengandung kalsium di antaranya susu, kangkung, kedelai dan olahannya, ikan salmon, kacang almond, dan brokoli.

- Berjemur pada sinar matahari pagi karena sinarnya sangat baik untuk membantu pembentukan vitamin D yang sangat penting dalam membantu penyerapan kalsium dalam makanan.

- Memerhatikan asupan vitamin D dengan makan makanan yang mengandung vitamin D.

Makanan yang mengandung vitamin D di antaranya telur, produk olahan dari kedelai, minyak ikan, ikan berlemak, hati sapi, dan udang.

- Memerhatikan aktivitas fisik yang cukup setiap harinya.

Aktivitas fisik seperti jalan kaki, jogging, tenis, dan menaiki tangga dapat membantu terbentuknya tulang yang kuat dan memperlambat proses kerapuhan tulang pada tubuh.

- Menghindari kebiasaan sikap tubuh yang salah, misalnya dengan cara duduk yang benar yaitu tulang belakang harus dalam posisi tegak (tidak membungkuk), saat tidur sebaiknya memakai alas yang datar dan padat agar posisi tulang belakang tetap lurus.

(Tribunnews.com/Katarina Retri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas