TRIBUNPEKANBARU.COM, DUMAI - Sebaiknya anda berhati-hati dengan penipuan bermodus rekruitmen Pertamina. Pasalnya beredar pesan singkat (sms) dan alamat email yang menawarkan lowongan pekerjaan.

Mereka, mengatasnamakan Manajemen Pertamina. Itu seperti yang dialami Kiki Sartika. Maksud hati hendak mengirimkan aplikasi pekerjaan ke Manajemen BUMN di bidang migas itu, ternyata tawaran tersebut hanya aksi tipu-tipu.

Gadis 23 tahun asal Dumai itu baru menyadari, setelah pihak yang mengaku pihak human resource development (HRD) Pertamina mewajibkan peserta tes memesan sendiri tiket dan akomomodasi.

Pesan tersebut diterima lewat email pt.pertamina@yahoo.co.id. Kedua biaya tersebut dibebankan pada peserta tes. Biaya dikirimkan ke sebuah agen perjalanan yang ditunjuk. Nantinya biaya tersebut dijanjikan bakal diganti, bila peserta menuntaskan rangkaian tes.

Baik lulus ataupun tidak. "Saya dan calon peserta tes lainnya diwajibkan untuk membayar ke travel agen. Maka saya pun meragukan hal itu," jelasnya pada Tribun kemarin.

Ia menuturkan, untuk konfirmasi kehadiran saat tes, Kiki menerima  pesan singkat pada Kamis (26/9) lalu. Ia menerima pesan singkat dari 085233741927. Lalu diminta melakukan konfirmasi lewat sms ke nomor tersebut.

Kiki bercerita, semua itu berawal dari keinginan ikut dalam tes menjadi karyawan Pertamina. Maka Kiki pun mencari informasi lewat internet. Lantas menemukan website penerimaan karyawan Pertamina. Maka ia pun mengirim aplikasi lamaran ke pt.pertamina@yahoo.co.id.

Kemudian Kamis (26/9/2013) pekan lalu, Kiki menerima Surat Panggilan Interviews di PT Pertamina. Surat yang diterima lewat email itu, terdiri atas empat halaman. Memang surat tersebut sangat meyakinkan. Apalagi dilengkapi kop surat Pertamina. Lengkap dengan tembusan Departemen ESDM dan Depnaker.

Tapi sayang, pada surat tertanggal 26 September 2013, tampak stempel Pertamina dengan logo lama yakni dua kuda laut bersama bintang.

Lalu di halaman kedua terdapat 20 nama calon karyawan, satu diantaranya adalah Kiki. Pada halaman tersebut juga dipaparkan peserta wajib memesan sendiri tiket transpotasi dan akomodasi.

Kemudian, di halaman ketiga dan keempat terdapat tahapan kualifikasi serta ketentuan akomodasi. Usai menerima email dan sms, Kiki pun diminta konfirmasi segera perihal kedatangan untuk tes.

Tapi ia ragu dengan kebenarannya. Maka Kiki pun bertanya dengan rekannya di Jakarta.  "Oleh sebab itu, saya mengurungkan niat untuk ikut tes tersebut. Saya cuma ingin hati-hati saja," jelas karyawan swasta di Dumai ini. (fer)