Anak Gajah Ke-23 Itu Diberi Nama Raja
Anak gajah Sumatera yang dilahirkan di Taman Safari Indonesia (TSI) Bogor itu akhirnya mempunyai nama.
Laporan Wartawan Tribun Jabar Firman Wijaksana
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Anak gajah Sumatera yang dilahirkan di Taman Safari Indonesia (TSI) Bogor itu, akhirnya mempunyai nama. Namanya makin spesial karena diberikan oleh salah satu menteri Kabinet Indonesia Bersatu jilid II. Raja merupakan nama yang diberikan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan kepada anak gajah yang lahir pada 3 Oktober itu.
Zulkifli mengatakan, nama Raja diberikan karena gajah tersebut berasal dari Sumatera. Nama itu diambil dari gunung di Lampung, yaitu Gunung Rajabasa. "Filosofi namanya ya berasal dari daerah dia berasal. Kalau asalnya dari Jawa juga, saya kasih nama asli Jawa," ujarnya di TSI Bogor, Kamis (24/10/2013).
Terhitung sejak 1994, Raja merupakan anak gajah ke-23 yang lahir di TSI Bogor. Raja lahir dari hasil perkawinan antara David (jantan) dengan Indah (betina). David adalah satu dari enam pejantan yang berada di TSI. Selama 24 bulan Indah mengandung Raja. Kehamilan gajah biasanya selama 22-24 bulan.
"David memilih Indah sebagai pasangannya berdasarkan hasil penciuman dari air seni si betina. David sendiri sebelumnya sudah memiliki tujuh pasangan. Indah merupakan pasangannya yang terakhir. Sudah ada 10 anak hasil perkawinan David dengan delapan ekor gajah Sumatra," ujar Lukman, yang bertugas sebagai penjaga gajah, kemarin.
Gajah Sumatra, dengan nama latin Elephas maximus sumatranus, memang hidup berpoligami. Raja merupakan anak bungsu David. Saat akan melahirkan, sang induk harus dirantai pihak TSI. Hal itu dilakukan agar Indah tidak keluar dari kandang dan tidak membahayakan dirinya.
"Proses kelahirannya dibantu oleh satu dokter dan enam penjaga. Kelahirannya sangat menakjubkan. Semuanya berjalan lancar dan Indah melahirkan dengan normal," katanya.
Saat Raja keluar dari rahim, sang induk langsung menendang badan anaknya.
Sepakan tersebut bukan berarti induknya tidak menginginkan kelahiran anaknya. Hal itu dilakukan untuk memastikan anaknya lahir dalam keadaan hidup.
"Setelah dipastikan hidup, induknya menjilati anaknya. Jilatan dilakukan untuk membersihkan lendir dari badan anaknya," ujar Lukman.
"Proses kelahirannya seperti gajah di alam liar," kata dokter hewan karantina TSI Cisarua Bogor, Yohana Tri Hastuti.
Raja lahir dengan berat sekitar 68 kilogram. Tingginya mencapai 80 sampai 90 sentimeter. Selama dua tahun Raja akan disusui oleh induknya. Selama itu David tidak akan melakukan perkawinan lagi. David akan ikut membantu Indah untuk merawat anaknya.
Jumlah gajah Sumatera yang berada di lembaga konservasi Indonesia mencapai 482 ekor. Dari jumlah itu 49 ekor berada di TSI Bogor, 20 di TSI Prigen, Jatim, dan 26 di TSI Bali. Angka kelahiran gajah di lembaga konservasi mencapai 52. Sebanyak 23 di antaranya lahir di TSI Bogor, 6 di Prigen, dan 4 di Bali. Sisanya dilahirkan di lembaga konservasi lain.
Angka kelahiran di TSI sebesar 33 merupakan yang terbesar di dunia. Pasalnya di Amerika saja angka kelahiran gajah hanya mencapai 22.
Menurut dokter hewan TSI Bogor, Retno Sudarwati, pembiakan gajah Sumatera di lembaga konservasi Indonesia tergolong paling sukses di dunia. "Kelahiran gajah di penangkaran Indonesia yang terbesar di dunia," ujarnya.
Selain anak dari hasil perkawinan David dan Indah, sejumlah anak yang dilahirkan di TSI Bogor juga diberi nama oleh petinggi negara. Unggul, yang lahir pada 3 Januari 2011, diberi nama oleh Presiden SBY. Ibu Negara Ani Yudhoyono juga memberi nama Cantik kepada gajah yang lahir pada 24 November 2012. Kedua anak gajah tersebut merupakan perkawinan antara Kadir dengan Kartini dan Hany.