Polres Nunukan Amankan 50 Gram Sabu
Bersama tersangka, turut diamankan barang bukti sabu sebanyak 1 bal atau seberat 50 gram
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru
TRIBUNNEWS.COM, NUNUKAN - Perang melawan peredaran narkoba terus digencarkan aparat di Kabupaten Nunukan. Tak hanya Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Yonif 141/Aneka Yudha Jaya Prakosa (AYJP) yang aktif mengendus penyelundupan narkotika golongan 1 jenis sabu-sabu di perbatasan Republik Indonesia dan Malaysia, Polisi juga berupaya menggagalkan peredaran sabu di kawasan perkotaan.
Kapolres Nunukan AKBP Robert Silindur Pangaribuan kepada wartawan mengatakan, Jumat (6/12/2013), sekitar pukul 03.00 pihaknya berhasil menangkap A alias H (39), warga Jalan Polmas, Desa Pallia, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. Tersangka ditangkap saat membawa sabu di Jalan Pembangunan RT 10, Kelurahan Nunukan Barat, Kecamatan Nunukan.
Bersama tersangka, turut diamankan barang bukti sabu sebanyak 1 bal atau seberat 50 gram. Selain itu, turut diamankan handphone merk Samsung dan satu pas lintas batas atas nama tersangka.
"Saat ini pelaku sudah ditangkap oleh personel Satuan Reserse Narkoba Polres Nunukan dan diproses hukum oleh Satres Narkoba Polres Nunukan," ujarnya.
Kapolres menegaskan, pengungkapan kasus itu tidak lain sebagai tindak lanjut perintah Kapolda Kaltim Irjen Pol Dicky D Atotoy, Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Dicky Wainal Usman serta Komandan Korem 091/ASN Brigjen TNI Nono Suharsono.
Dikatakan, berdasarkan perintah dan arahan komando atas tersebut, pihaknya bersama Komandan Satgas Pamtas Yonif 141/ AYJP Letkol Inf Feksi, Dandim 0911 Nunukan Letkol Inf Putra Widiastawa dan Danlanal Nunukan Letkol Laut (P) I Bayu Trikuncoro melakukan diskusi untuk mengantisipasi masuknya narkoba ke Nunukan.
"Kami berbagi tugas. Kalau kemarin TNI di perbatasan, sekarang kami gempur di kota. Jadi semuanya kita masuki," ujarnya.
Baru-baru ini, aparat TNI Angkatan Darat dari Satgas Pamtas Yonif 141/AYJP berhasil menggagalkan peredaran sabu seberat 7,95 kilogram, selundupan dari Tawau, Negara Bagian Sabah, Malaysia ke Pulau Sebatik.
Robert mengatakan, sudah menjadi komitmen TNI dan Polri termasuk Pemkab Nunukan di perbatasan RI-Malaysia, untuk bekerjasama mencegah tindakan kejahatan seperti ini.
"Kami hari-hari ini seringkali diskusi sampai malam. Dan kita membagi tugas, bekerjasama dan kami tidak pernah merasa diantara kami lebih superior. Karena semua kesatuan di Nunukan ini adalah kawan termasuk Pemkab Nunukan," ujarnya.
Pada kesempatan itu, ia juga berharap dukungan dari masyarakat untuk tidak menggunakan narkoba.
"Jangan menggunakan narkoba, karena akan mematikan diri sendiri. Peran orang tua mewaspadai, membina yang baik anak-anaknnya. Anak-anaknya jangan mau mencicipi barang haram tersebut. Karena akan menghentikan harapan yang lebih baik," ujarnya.
Ia mengingatkan, narkoba sangat merusak bangsa. Sementara di sisi lainnya semua pihak sangat diharapkan ikut menjaga keamanan dan ketertiban. Dengan menggunakan narkoba, tentu bisa menyebabkan ketidakharmonisan di tengah masyarakat.
"Kalau tidak menggunakan narkoba akan harmonis, timbul sopan santun, menghargai antara satu manusia dengan yang lain. Kalau dia normal, dia akan menghargai sesama manusia. Kalau menggunakan narkoba, dia tidak normal. Kita harus saling bersatu, saling menyayangi, semua yang ada di Nunukan saling mengasihi," ujarnya.
Kepada masyarakat juga diharapkan untuk tidak ragu-ragu memberikan informasi kepada aparat, jika mengetahui adanya aktivitas peredaran narkoba.
"Jangan takut memberikan informasi, pasti akan dilindungi aparat kepolisian dan TNI," ujarnya.